Dengan sigap aku segera menyelipkan Karimun-ku yang imut ditempat sempit yang ditunjuknya. Cihui!! Thats why I love this car so much. Mungil, imut, tangguh, nggak rewel, dan enaknya… gampang parkir.
Beribu kata, banyak cerita ditulis dari sudut sebuah rumah. Untuk membingkai kenangan -mengabadikan pengalaman -mengoreskan harapan.
Sunday, August 31, 2008
Si Mumun Terong
Dengan sigap aku segera menyelipkan Karimun-ku yang imut ditempat sempit yang ditunjuknya. Cihui!! Thats why I love this car so much. Mungil, imut, tangguh, nggak rewel, dan enaknya… gampang parkir.
Saturday, August 30, 2008
Jiwa Matahari
Yellow is my fave. Sun flower is my inspiration.
Halah! Kuning begitu? Dangdut banget…
Walau kusadari Matahari tak butuh itu. Matahari hanya tau memberi. Matahari hanya tau mencintai, tak berharap Pelangi berterimakasih, tak meminta Bulan membalas cintanya.
Hangat bersemangat dipagi hari. Riang menyenangkan disiang hari. Menebar senyum terindah yang menghibur disore hari. Tulus memberi tanpa berharap kembali.
Kutau pasti, itu tak mudah sayang. Karenanya, saat hujan datang dihati. Saat gerhana memeluk diri . Aku rindu Matahari.
Thursday, August 28, 2008
Happy is my Right.
Prolog: Saat Raker nasional bulan Maret lalu, NSM di kantor memberiku mouse pad dari merchandise motivator terkenal Adiwongso, text yang tertulis di mouse pad berwarna hitam itu adalah : Success is My Right.
Aku terdiam panjang sebelum menjawab “ Gue bahagia karena gue berusaha bersyukur”
“Kenapa Mbak terlihat ragu? Kakak Iparku selalu menjawab spontan . aku bahagia!!”
Monday, August 11, 2008
Keep Your Dream Alive
Prolog : Gue check diblog gue ini, kalo gue nulis tentang Erfan, pasti soal reuni, kopidarat, bubar bareng. Hih, basi ya? Kali ini pengin nulis sesuatu yang lain ah..
Tuesday, August 05, 2008
Teladan Sebuah Potret Kehidupan
Dalam perjalan ke kantor Radiodalam, hampir setiap pagi aku melewati kawasan elite Pondok Indah.
Gamangkah aku? tentu saja. Dengan usia yang tak lagi muda. Dengan ketatnya persaingan di dunia kerja. Dengan standard salary yang biasa kuperoleh kini. Mencari pekerjaan baru, bukan hal yang mudah.
Cemaskah aku? Ya iyalah…walau kutahu seharusnya tidak. Seharusnya aku meneladani potret kehidupan yang kulihat pagi hari di satu sudut pondok indah. Seharusnya aku yakin, seharusnya aku percaya bahwa urusan rejeki ada ditangan Allah.
Seperti halnya rahasia besar Allah tentang Jodoh dan Mati, seharusnya aku percaya Allah punya rencana rejeki lain untukku. Seharusnya aku yakin semua ini yang terbaik untukku. Aku berusaha yakin, aku berusaha percaya. Smoga Bapakku, begitu juga.
Aku berusaha menepiskan rasa gusar dan cemas, bersama semangat hari baru yang diberikan matahari pagi yang mengintip dalam kaca jendela mobilku.