February selalu identik dengan Valentine. Dan valentine selalu memberika kesibukan extra buatku. Sebagai Product Manager yang punya target market female teenager. Valentine adalah thema paling pas untuk berpromosi. Beberapa program dibuat. Banyak proposal diajukan. Pada akhirnya bertambahnya kegiatan promosi yan harus di supervisi.
Begitu juga dengan Valentine 2005 tahun lalu. Jadwal promosi membuatk harus berada di 2 kota berbeda dalam waktu 4 hari. Surabaya dan Bandung Hah ! udah kayak stewardess aja. Travel mulu!!.
Setelah seharian mensupervisi persiapan untuk kegiatan besok, malam harinya ku telp suamiku dari kamar hotel bintang limaku di Surabaya yang sepi. Ah, andai anak-anak ada disini. Pasti aku tidak bosan begini.
Awalnya aku hanya menanyakan kabar anak-anak, lalu kuceritakan hal yang menarik di Surabaya.
“Ayah tau Hugo’s Café ?” tanyaku. Sedikit mengetest.
“ Yang di Hotel Sheraton ? dekat Tunjungan Plaza ? kenapa ?” Suami menjawab tepat.
Wah, ternyata wawasan gaul Ayah oke juga.
“ Mereka punya Acara Valentine yang unik lho. Aku salut ma concept creative mereka”
“Apa sih menariknya Valentine ?” tanya suamiku terdengar bosan
Selama ini Valentine selalu identik dengan Couple, Pink, Love & Happiness.
Hugo’s Café melihat dengan cara berbeda.
Mereka bikin Acara dengan title “Damn its Valentine !!”
Lho kok ? Kenapa ? Ya, karena acara ini ditujukan buat jomblo-jomblo yang sendiri di hari valentine.Undangan berlaku satu orang -tidak boleh datang dengan couple. Dress codenya bukan pink yang popular tapi Hitam. Bintang tamunya pun Ari Lasso yang khusus akan menyanyikan lagu-lagu berthema broken heart…wah…hebat banget idenya deh
Aku tau semua informasi itu dari brochure yang kudapat di tunjungan Plaza tadi siang..
Ayah tidak banyak berkomentar soal ceritaku. Obrolan segera beralih ke topik lain,namun aku tidak menyadari ceritaku ini memberi inspirasi buat Ayah.
Empat hari kemudian aku tiba di rumah. Valentine sudah lewat. Anehnya, aku menemukan sebuah buket bunga segar di ruang keluarga, dekat televisi. Kubaca kartu yang terselip disitu. Tulisan tangan suamiku yang super rapi tertera disana
Damn its Valentine!!
Soalnya Bunda jadi lebih sibuk
dan keluar kota melulu.
Sun,
Ayah, Abang, Aim
Aku terharu. Ayah bukan orang yang romantis. Suamiku itu membeli bunga, karena tau aku suka kejutan manis seperti ini. Kupeluk dia “Thanks for the flower“ bisikku
Aku mengerti. Ayah dan anak-anak tidak complain.
They just missed me.
Aku membayangkan Ari Lasso di Hugo's café, dengan penampilan dan baju hitamnya yang khas, menyanyikan lagunya yang paling popular “Hampa”.
Entah dimana... dirimu berada...
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmu...
No comments:
Post a Comment