Seorang perempuan senior dikantor, yang mengepalai operasional kantor agent property kami di Bintaro. Satu hari bilang “ Aku pulang duluan…Aku mau cuti ke Malang..Mohon doa restu ya…”
Kami terdiam. Heran. Maksud Ibu??
Perempuan disebelahku, yang sudah bertahun tahun join di kantor ini berbisik “ Beliau mau menikah lagi “ Aku yang berdiri paling dekat dengan calon pengantin yang bahagia itu spontan memeluknya dan berseru “ Waah Ibu? Congratulation ya!!” Teman teman yang lain turut antusias. Kami menghujani beliau dengan banyak peluk cium dan ucapan selamat. Mengapa begitu Istimewa? Well, beliau tak lagi muda. Beliau berusia hampir lima enam. Surprise hah ??
Setelah beliau berlalu pulang dengan berkaca kaca bahagia atas peluk cium itu, kami yang tinggal di kantor jadi rumpi. Nikah sama siapa? Ketemu dimana? Just curios aja. Dasar perempuan !! Dari perempuan senior di kantorku kami mendapat cerita menarik yang mengharu biru.
“Beliau itu mau menikah dengan pacar pertamanya. Dulu berpisah setelah lulus kuliah. Masing masing menikah. Ibu kita ini akhirnya bercerai tanpa anak, sedang calon suaminya-pacar pertamanya itu- menduda setelah istrinya meninggal dan punya satu anak yang sudah dewasa. Mereka bertemu kembali setelah 30 tahun…”
“Ketemu dimana ?”
“Disini!! Dikantor kita ini, Waktu itu si Bapak yang udah duda berniat jual rumah dan datang ke kantor kita..dan ketemulah dengan si Ibu…”
“Wow..its a miracle…” seru kami
“Bayangkan!! Bertahun tahun sang Bapak tingal di sktor 4, sedang si Ibu di sektor 2, tuh kan ya…kalau memang Allah menghendaki..semua bisa terjadi…”
“Trus…trus…kok tunggu empat tahun setelah ketemu lagi baru mereka putuskan menikah? Pake proses pacaran lagi ?
“Si Bapak ingin menikahkan anak tungalnya dulu. Jadi setelah sang junior mentas April kemarin, sekarang giliran Bapak dan Ibu deh…”
Wow..its too good to be true..setelah tiga puluh tahun? Emang orang ngak berubah? Emang rasa itu tetap sama ??” batinku. Well, aku memang cynical soal back to you..huh!! kayak ngga ada orang lain ajah!! But, I don’t know..I’m not sure now…
Dua bulan kemudian, saat itu kantor sepi dan aku giliran floortime. Aku dan Ibu tersebut punya kesempatan ngobrol berdua, Beliau sharing banyak. Berawal dari aku yang iseng mengoda "emang rasa itu masih ada? masih deg degan gitu? Blushing? Nervous saat ketemu Bapak?”
Can you imagine? Limapuluh something dan enampuluh something usia mereka. Ups!! Jatuh cinta (lagi) ternyata bukan cuma milik ABG.
“Yo iyo nu…namanya juga sama pacar lama”
“Emang Bapak ngga berubah ? Ibu ngga berubah?”
Aku percaya people change. Tiga puluh tahun. Bukan waktu yang sebentar!!
“Berubah pasti. Kami berubah. Butuh waktu panjang untuk saling menyesuaikan kembali. Semua serba tak terduga. Satu hal yang mendasari kami untuk saling beradaptasi, ternyata rasa itu tetap sama”
Glek. Aku tertegun. Ih, dalem banget?? Rasa itu tetap sama? Setelah tigapuluh tahun? Waduh? Personally Its hard for me to believe.. I don’t know…I’m not sure…I guess it like miracle from Allah for them. Jika memang Allah telah menghendaki untuk berjodoh, Walau tigapuluh tahun tertunda, Kesempatan itu pasti datang kembali.
Anyway…At the end…..Congratulation ya Bu…
No comments:
Post a Comment