Pernah, kutanya pada Erfan “apa iya orang yang senang pergi reuni, adalah orang yang lebih bahagia di masa lalunya dibanding kehidupannya kini?”
Erfan tertawa enteng. “ Yo ora nuuu..sing betul..orang yang datang reuni adalah orang yang bahagia dengan masa lalunya dan bahagia dengan dengan kehidupannya kini”
Diskusi soal reuni, ketemu lagi dengan teman teman lama. Hangout bareng, kongkow kongkow, mengobrol panjang dengan teman teman jaman kuliah kami dulu, memang tidak bisa dipisahkan dengan sosok seorang Erfan. Aku dan Erfan kuliah bareng tapi nyaris nggak kenal each others. Setelah lulus justru kami dekat karena kami punya hobby yang sama. Senang datang reuni.
Aku nyengir mendengar jawaban Erfan. Dia emang diplomatis. Optimis. Namun kutahu pasti bahagia meang bukan milik komunitas, bahagia sangat pribadi sifatnya. Person to person is different.
Aku melamun.Menerawang panjang, mencari jawab mengapa aku senang datang reuni? Sedang kutau tak semua orang merasa begitu. Datang reuni butuh effort, perlu menyisihkan waktu, mengorbankan kebersamaan dengan keluarga. Apakah hasil yang didapat sebanding?? Adakah sedikit margin keuntungan yang didapat?
Lha kalo semua pake itungan matematis. Pendekatan Profit dan Loss tentu saja jatuhnya loss. Rugi, Buang buang waktu. Sayang tenaga. Emang nggak ada kerjaan lain yang lebih penting? Tapi hey? Reuni memang tidak akan pernah align dengan kenyataan bahwa kita adalah orang dewasa dengan seabreg tugas dan segunung kewajibab yang diberikan kehidupan.
Menurutku pergi reuni memang harus dimaknai dengan hati. Bagiku, reuni itu seperti katup pengaman. yang menjaga kita tidak meledak ditengah tekanan berat keseharian . yang member sedikit variasi pada rutinitas harian yang monoton. Agar tidak jatuh bosan dot com. Karena saat reuni kita bisa tertawa bersama teman teman lama, mengenang bersama masa muda yang penuh warna. Melupakan sejenak-sebentar-sekejap- kehidupan dewasa kini yang pastinya lebih challanging, stressfull, hard and tough dibanding masa muda dulu.
Mungkin sebagian Anda mencibir, Ah, itu kan karena kamu punya masa muda yang luarbiasa, dan kamu rindu untuk kembali. Well, tidak juga. Hidupku kini juga luarbiasa kok, dan aku tidak rindu untuk kembali pada kehidupan lalu. Hidup terus berjalan dan semua ada pada masanya bukan?
Betul, aku bahagia akan masa mudaku dulu, dan seperti kata Erfan didepan, aku juga bahagia akan kehidupanku kini. Karena disini, didalam ingatan aku menyimpan manis kenangan akan masa mudaku, dan disini didalam hati aku menyimpan kehangatan persahabatan dengan teman teman lamaku. Semua itu kudapat karena aku rajin datang reuni. Semua itu membantu ku melewati hujan badai, pasang surut, panas getir jalan hidupku. Aku tidak pernah merasa sendiri. Aku selalu bersyukur untuk itu. Dan aku merasa bahagia saat aku masih mampu mengucap syukur, Alhamdulillah.
No comments:
Post a Comment