Aku masih tingkat satu di IPB. Masih banyak adaptasi yang harus kujalani,bukan cuma soal belajar dan teman-teman, tapi juga soal hidup mandiri. Hidup jauh dari orang tua yang selama ini selalu mengurusku.
Walau pada awalnya aku tidak terlalu antusias untuk kost, tapi kemudian aku menyadari bahwa ini adalah saat untuk menikmati kebebasanku. Aku tidak perlu minta ijin kemanapun aku pergi. Aku bisa pulang jam berapapun aku mau. Aku bebas mengatur hidupku. Aku jadi excited!!
Bapak dan Mamah mempercayakan aku kost di Bogor. Tanpa sering menengok. Tanpa sering mengatur ini itu.Aku senang sekaligus cemas. Mampukah aku ??
Hidup jauh dari orang tua, tidak selamanya mulus. Bukan Cuma masalah klasik seperti kamar kost kebanjiran, kehabisan pakaian karena pakaian tidak kering-maklum Bogor hujan terus, lack of cash, lack of food, tapi juga lack of attention. Betul, aku punya banyak teman dan sahabat. Benar aku senang menikmati kebebasanku bersama mereka. Tapi aku tetap merasa ada yang hilang. Aku tetap kangen Rumah.
Hidup jauh dari orangtua tidak selamanya smooth. Bukan cuman banyak tugas dan laporan, ujian dan praktikum, tapi juga banyak masalah pribadi. Betul, aku punya banyak teman dan sahabat Benar aku bisa berbagi bersama mereka. Tapi aku tetap merasa ada yang kurang- aku jauh dari keluarga- aku harus menghadapi masalahku sendiri.
Karenanya aku berkaca-kaca–aku ingat Mamah- saat mendengar lagu ini dinyanyikan di hari wisuda IPB, hari wisuda kakak kelasku.
Di saat ku masih kecil, gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Di sore hari nan sepi, ibuku bertelut
Sujud berdoa kudengar, namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku kudengar
Ada namaku disebut
Kini bidukku tlah siap, kudayung sendiri
Mengarung samudra luas, berjuang mandiri
Namun bayangan ibuku, sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar, namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku kudengar
Ada namaku disebut
Hm, jalan masih panjang. Aku masih tingkat satu.
Aku percaya Mamah akan selalu menyebut namaku, dalam doa-doa yang beliau panjatkan.
1 comment:
you make me cry!
hari ini ibuku ulang tahun, aku masih belum berhasil menelponnya, karena mungkin dia sedang belanja, sementara HPnya selalu tidak bisa aku hubungi...
Post a Comment