Teklek kecebur kalen. Timbang golek luwung balen. Begitu joke yang beredar diantara sepupuku saat aku masih kuliah. Maksudnya daripada cari pacar baru mending balik ke pacar lama. Lebih gampang kan ?
Itu dulu. Sekarang beda. Sekarang kita bicara tentang orang yang menikah kemudian bercerai. Jadi single lagi. Trus ? siapa yang betah lama-lama melajang ? salah satu alternatifnya yang luwung balen tadi. Kemana ? rujuk ? bukan itu maksudnya, tapi balen-back to you- sama pacar lama. Pacar di SMA. Pacar Pertama.
Aku melihat sendiri beberapa kisah nyata. Seorang teman kantor bercerai, lalu menikah dengan pacarnya saat SMA yang masih single. Seoarng tetangga yang sudah bercerai, mengirimiku undangan, dia akan menikahi gadis cinta bertamanya di SMA.
Ada juga seorang kenalan yang sudah cukup berumur-hampir 60- setelah sekian lama menjanda krn bercerai, beliau merencanakan menikah dengan pacar pertamanya yang telah menduda karena istrinya meninggal. Teman-teman bilang ini yang disebut First love never die. Cinta Abadi. Wow ?? So sweet… Hm,tapi apa iya sih ??
Sorry, tapi kalo aku kok nggak percaya dengan such thing called “Cinta Abadi”. Lha wong yang namanya cinta itu perasaan. Perasaan itu secara alami ya naik turun. Pasang surut. Bohong banget lah kalo dibilang abadi :-)
Sebetulnya aku penasaran aja dengan orang-orang yang aku sebut diatas. Apa iya para mantan pacar itu masih orang yang sama ? kecocokan yang sama ? kenyamanan yang sama ? Apa mereka nggak kepikir dengan berjalanannya waktu orang bisa berubah.?? People change!! Better or worse itu relative.
Masihkah kau tetap sama ?? begitu yang ditanyakan Harry Mukti dalam lagunya Hujan Rindu. Menurutku sangatlah naïf jika dijawab Iya. Berbelas ato mungkin berpuluhtahun telah lewat, kedua belah pihak mantan hidup terpisah. Perjalanan waktu membentuk mereka jadi pribadi yang baru. Masihkah kau tetap sama ? Rasanya kita harus maklum kalo jawabnya tidak.
Nah trus ? Faktor apa yang membuat mereka pilih luwung balen ? prefer back to you ? kalo boleh sedikit sok tau, menurutku karena kenanganlah yang abadi. It was there. It had happened. Kenangan tidak pernah berubah.
Kenangan bahwa mereka pernah melewati masa-masa manis bersama. Kenangan bahwa mereka pernah merasa nyaman satu sama lain. Kenangan bahwa mereka pernah punya emotional bounding. Kenangan yang memberi pengaruh besar
Namun, menurutku perlu disadari, Itu dulu lho.
Kini, jika mereka memutuskan untuk luwung balen tadi. Back to you tea. Aku berharap mereka tidak hanya berdasarkan kenangan indah dan sepotong kata gombal yang disebut cinta abadi. Aku berharap mereka memang menemukan cinta yang baru, yang ternyata memang ditakdirkan Allah untuk kembali melekat pada orang yang lama. Orang yang sama.
Epilog
Aku hampir selesai berdandan. Aku tinggal memakai mascara. Aku akan pergi ke resepsi penikahan seorang tetangga yang setelah bercerai lalu akan menikah dengan pacar SMAnya yang masih single.
Walau aku mempertanyakan –maybe a litte bit cynical- dengan alasan back to you nya, tapi aku tetap menghadiri undangannya. Aku tetap datang, untuk tersenyum, menjabat tangan dan mengucapakan “Selamat ya…”.
Selamat memulai hidup yang benar-benar baru. Aku mendoakan sebuah kebahagian yang baru dengan si dia yang baru eh..lama. Baru tapi lama. Nah, Bingung kan ?
Well, Everybody deserve to have a second chance.
3 comments:
Bagus Bin bacaannya...gue sedikit bisa ngerti perasaan orang2 itu. Biar gue belon nikah, tapi ada pengalaman yg serupa. Kadang orang emang mencari sesuatu yg mereka merasa nyaman. Apakah itu masa lalu atau orang/pacar lama. Biar mungkin sesuatu itu udah berubah, tapi ngga ada salahnya berharap...
There's an old proverb that states that "you can never go home...." (malah ada TV seriesnya disini) :=)
Memang cinta pertama itu magreeng... walaupun dulu tidak tercapai, kutunggu jandamu juga berlaku.
Suuuuiiiit suuuuiiiii....uhhhuuuyy
komentar dikit...
50:50, dan coba simak deh lagunya samsons mengenai "kenangan terindah"...
Post a Comment