“Dari Jendela SMP”. Begitu judul novel terkenal Mira W yang aku baca saat remaja. Bukan. Aku bukan mau membahas novel itu. Aku ingin berbagi cerita yang kuingat Dari Jendela SMPku sendiri.
Si Mbok Pedagangan Asongan
Kalo aku ingat darmawisata SMP68 ke Yogyakarta, aku jadi ingat cerita lucu berikut. Saat itu banyak pedangan asongan mengelar dagangan di teras penginapan kami. Aku dan Ririn beserta guru bahasa Inggris kami sedang melihat-lihat pernik-pernik yang ditawarkan.
“Ini berapa ? tanya bu guru.
“sepuluh ribu, Bu " jawab si mbok pedangan asongan.
“expensive hah ?” tanya bu guru kepada kami. Meminta pendapat.
Belum sempat kami berkomentar, si mbok pedangan asongan yang lugu, lusuh dan medok bicaranya itu sudah menyahut “Mboten bu, niki cheap…niki sampun cheap”
Our English teacher was blushing. Speechless. She didn’t expect the simbok could understood simple English . Aku dan Ririn tertawa geli.
Mengingat Tito
Aku memang ceroboh. Saat pulang sekolah, di bis aku baru sadar uangku sudah habis dikantin tadi siang. Tidak tersisa sepeserpun. Ugh!! Padahal si kondektur semakin dekat.Aku takut disuruh turun dijalan.
Dengan tebal muka aku bilang sama Tito yang saat itu ada didekatku. “Hm, Tito, bayarin gue dong. Gue lupa ngak ada duit.”
Tito ketawa. Dia membayariku. 100 perak -kalo ngak salah. Aku sangat berterimakasih.
20 tahun berlalu. Aku menerima email yang tidak biasa. Intinya,
“ini Bintari yang tinggal di komp pdk bukan? Gue Tito mudah-mudahan masih inget.”
Aku tersenyum. Jelas aku inget. Aku tidak akan pernah lupa, Tito pernah menyelamatkanku dari rasa malu. Dia pernah membayari ongkos bisku.
Aku membalas email Tito, intinya-"Ini Tito komp Batam kan ? Sohibnya Rasyidi Firdaus? ikut milis smp68 dong...Rame lho".
Si Ranking Satu.
SMP kelas satu. Dipapan tulis tercantum namaku rangking dua di kelas I-6. Aku senang. Ini lebih dari yang kuharapkan. Aku cuma di bawah Rego.
Rego berbisik . memanggil manggil "Bint..Stt...Bint!!"
Aku menoleh. Bertanya heran “kenapa ?”
Coba liat di rapor, "lu ranking berapa ?"
Aku membuka lagi buku raportku, tadi aku tidak terlalu memperhatikan ranking berapa yang tercantum disana.
"Tujuh" kataku pada Rego. Aku nggak mudeng. Lho kok beda? Apa maksudnya ? Rego tersenyum lebar. Dia bilang “Itu artinya lu ranking tujuh satu sekolah.” Saat itu memang kelas 1 sekolah kami punya beberapa kelas pararel . 8 kelas kalo nggak salah.
Wah. Ini benar-benar lebih dari yang kuharapkan!!
Penasaran, aku balik bertanya pada Rego “Jadi lu rangking berapa di raport?” Dia tertawa “Satu!!” Waduh ? ! Aku salut pada Rego yang ternyata ranking satu, untuk satu sekolah.
20 tahun berlalu. Aku baru datang di acara launching buku Harry Potter di Gramedia PIM saat kudengar seorang laki-laki berseru "Bint…Bintari”. Aku heran. Aku nggak nyangka midnight begini aku akan ketemu orang yang kukenal. Ternyata Rego. Aku nggak nyangka dia masih mengenaliku.
"Siapa yang suka Harry Potter ?" tanyaku heran. Setauku dia masih melajang.
"Gue cuma mampir, heran aja kok tengah malem ada acara. Gue barusan liat fitting restorant dibawa. Project temen gue.”
Sekarang Rego emang seorang Arsitek yang biasa handle project restaurant. Kami lalu ngobrol. Hm, Aku tetap salut pada Rego yang pernah ranking satu, untuk satu sekolah.
Seorang Cowo Batak.
Saat pelajaran kesenian.Kami suka diminta menyanyi di depan. Ada temen sekelas dikelas satu, seorang cowo yang bangga banget kalo dia orang batak. Dia selalu nyanyi lagu daerah sumut“Erkata Bedil”. Aku ketawa geli menginggat Edwin Sebayang suka banget dan selalu semangat nyanyi lagu itu
20 tahun berlalu. Aku membaca di milis teman-teman SMP sebuah kabar duka. Istri Edwin Sebayang meninggal, bersama anaknya yang kedua. Jenazah mereka dibawa dan dimakamkan di medan. Meninggalkan Edwin dan anaknya yang pertama. Aku ikut sedih. Ku sms dia. Dia ternyata masih ingat juga padaku.
Setelah beberapa kali sms. Kami juga saling menelphon. Ngobrol. Dia ternyata lulusan S2 luar negri dan sekarang jadi ahli pasar modal. Aku tersenyum saat pagi-pagi dia mengirim sms begini "Bin, dengerin ya, gue on-air di radio X, jam 9 nanti. Jadi pembicara, ngebahas pasar modal".
Wah hebat !! Cowo batak itu sekarang udah jadi pembicara pasar modal.Horas Bang!!
1 comment:
Bin,ini epit...inget kan?duh foto elo imut ya..BTW yang disebelah elo itu Medya Parameswari(ari panggilannya).
Post a Comment