A. Back to saat Bunda masih ngantor di kuningan.
"Tumben pake rok ?" tanyaku pada seorang senior. Aku heran. Rasanya tidak ada meeting istimewa hari ini. Seniorku itu, seorang perempuan menikah berumur diatas 40 tahun, dengan santai bilang. "Pulang kantor gue mau ke obgyn. pap smear. Pake rok, biar gampang kan?"
Ugh!! Aku langsung sakit perut. Aku cepat berlalu tanpa berkomentar
Pap smear. Aku pertama kali mendengar kata itu saat SMP. Belum sepopuler sekarang. Saat itu Mamah menjalani pap semar. Hasilnya ? Ada indikasi abnormal di leher rahim.... Mamah lalu menjalani operasi pengangkatan Rahim. Kami empat bersaudara dan saat itu sudah SMP dan SD. Bapak dan Mamah memang tidak merencanakan punya anak lagi.
Pap smear. Ugh!! Membayangkanya saja aku sudah sakit perut. Pap smear adalah procedure yang seharusnya dijalani perempuan yang menikah setahun sekali. Pap smear adalah cara dini mendekteksi kangker leher rahim yang merupakan peringkat kedua kangker terbanyak yang diderita perempuan, setelah kangker payudara tentunya. Jika perempuan aktif secara sexual- walau tidak menikah-juga seharusnya menjalani pap smear.
Saat artis Nita Tilana dying karena kangker leher rahim. Para Artis mengyelengarakan konser amal untuk menghimpun dana buat membantu pengobatannya. Beritanya masuk Kompas. Para feminis bekomentar sinis "Kenapa kalo yang sakit artis baru diadakan konsel amal ? Masih banyak perempuan lain juga butuh diperhatikan. Lebih bermanfaat kalo dana yang terkumpul dipkai untuk membiayai papsmear para istri tukang becak, istri pemuluang dan PSK. Mereka juga perempuan"
Aku membaca berita itu dengan miris. Ya, harus ada yang perduli akan hal ini, Supaya perempuan-perempuan yang hidup pas-pasan-dan asal-asalan-itu juga punya kesempatan pap smear.Mereka perempuan juga. Sama seperti kami.
B. Saat Konsultasi dengan Dokter Bambang
"Kapan terakhir pap smear?" begitu dokter Bambang ginekologku yang sudah sepuh tanya kemarin sore. Ugh!!Bunda merasa bego saat menyebut "lima hampir enam tahunlalu" Terakhir papsmear setelah aku melahirkan Aim.
Tak ada perubahan expresi di wajah dokter. Mungkin dia ngerti, pap smear memang bukan hal yang nyaman. Dengan datar beliau lalu bilang. "saya jadwalkan Ibu dikuret. pap smear dan observasi minggu depan. Opname semalam ya.."
Aku merinding. "Sejauh ini apa dugaan dokter?" Dokter mengamati print-out USG barusan.
"Dari USG sih terlihat ada penebalan lapisan yang harusnya luruh saat mens. Sepertinya ini tidak bisa luruh dengan sempurna, perlu dikuret. Makanya Ibu selalu mens sepanjang 2 minggu. seperti keluhan Ibu selama ini."
"Apa penyebab penebalan itu?" Aku curious. Ayah terdiam. Aku tau Ayah sebetulnya mulas -sakit perut-mendengar diskusi jeroan begini.
"Bisa macem-macem. makanya saya butuh preparat dari rahim Ibu untuk didiagnosa lebih lanjut."
"Kemungkinan terbaik apa? " Aku pengin tau.
Untung dokter Bambang sabar menjelaskan "cuma masalah hormonal."
"yang terburuk ?" Aku mendesak.
Dokter Bambang menjawab pendek. "kangker rahim". Gubrak!! Aku tercekat.
Aku belagak lugu, sedikit protes "Tapi dok, selain mens saya yang terlalu lama. Saya merasa sehat kok. Tidak ada keluhan apa apa"
Dokter Bambang tersenyum maklum."oh memang. kangker rahim stadium dini sulit dikenali karena memang tidak ada keluhan. Jika ibu mengeluh nyeri dan sakit umumnya sudah telat. sudah stadium 3 atau 4" Kata-kata dokter Bambang memang cuma menegaskan artikel kesehatan yang pernah kubaca. Nyeri dirahim adalah pertanda cancer stadium lanjut. Klop. Cocok. Pas dengan pemahamannku selama ini.
"saya belum pernah dikuret.sakitkah?" aku berterus terang.
"Tenang Bu. prosedurenya Bius total. Makanya harus opname. Juga supaya lebih mudah observasi." Well. Gimana lagi? Ayah dan aku setuju ini dilakukan sesegera mungkin.
"Besok periksa test lab awal..ini saya kasih pengantar. Senin kontrol kesini baca hasil lab. Selasa atau rabu kita ambil tindakan" Kami cuma bisa mengiyakan.
Dokter Bambang mengamati file kesehatanku. sedikit curiga."Ibu diet?"
Aku menggeleng. Aku sadar tanpa diet berat badanku terus menyusut akhir-akhir ini -walau tidak dratis. Aku sendiri heran kenapa."Hm, makanya lebih baik kita segera observasi"Dokter Bambang lalu menyudahi konsultasi kami.
Aku cemas. Ayah memeluk menenangkan.Hm, masih terlalu dini menyimpulkan apa yang terjadi. Masih butuh observasi panjang untuk menegakan diagnosa yang akurat.Kami sama sama berdoa semoga semua baik-baik saja...
Beribu kata, banyak cerita ditulis dari sudut sebuah rumah. Untuk membingkai kenangan -mengabadikan pengalaman -mengoreskan harapan.
Friday, September 22, 2006
Thursday, September 21, 2006
Hapus Aku - by Nidji
Kemaren denger lagu ini di wednesday slow machine-nya Kis FM. Hm, jadi inget beberapa temen yang patah hati. Hari gini kok masih patah hati. Basi banget!! Btw emang waktu bisa jadi setip? Heran aja, soalnya lagunya bunyinya gini....
Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku
Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta
Reff:
Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku...
Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku...
Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku
Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta
Reff:
Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku...
Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku...
Pacar pertama, Pacar kedua. Pacar berikutnya
Pacar pertama gue teman sekantor dikuningan. Cowo blasteran jepang indo. seorang Taruna yang fresh graduate dari sekolah militer Daihatsu . Jangkung. Macho.Tangguh.Berseragam silver.Makanya gue sedih banget waktu putus dengannya :-)
Pacar kedua teman sekantor di kantor berikutnya.cowo korea lahir di indo. Mature,konservatif.kalem,dan nyaman jalan bareng. Tapi dia protes kalo diajak lari, soalnya emang nggak powerful. setelah 2 tahun bareng,Gue bubar juga dengan si Hyundai itu.hiks..hiks
Well, berikutnya gue menghire seorang assisten buat patner dijalan. Dengan budget terbatas gue cari assistant yang imut,compact,berpikir sederhana,jajannya ekonomis, dan gak rewel. Akhirnya gue pilih si Rimun.Anak anak memanggilnya kak Rimun :-) seorang cewe lulusan suzuki academy yang memenuhi syarat gue tadi.Karena dia selalu pake baju biru ke-ungguan, makanya gue juga sebut dia si mumun terong.
Si mumun so far cukup memuaskan. dia rajin bawain buku2 kuliah gue yang setebel bantal dan segambreng banyaknya. sepatu, tas, jacket,payung gue selalu disimpan baik baik.
Dia mungil banget jadi nggak bikin gue susah parkir, U turn belok atau nyalip.lincah bergerak deh..tapi sayangnya dia bukan patner yang nyaman,malas diajak lari dan tampangnya culun!! Kak Rimun nyaris nggak pernah komplain,padahal gue suka telat bawa dia chek up ke rumah sakit, dan malas ngajak ke salon.walau gue nggak telaten ngurusin,tapi dia tetap setia.
Back to pacar berikutnya.Udah banyak yg merekomendasikan gue memecat kak rimun dan mencari pacar yang good looking buat temen jalan. Herannya teman-teman dan adik-adik gue sepakat nyomblangin dengan satu nama yang sama. cowo favorit bernama Honda yang gape nge-Jazz.Well, cowo ini mengingatkanku pada sebuah pacar impian.
Yup. Saat remaja aku pernah memimpikan punya pacar seorang cowo dari keluarga Honda. Saat itu memang aku mengagumi Honda Civic Wonder yang berpostur unik. Duh ? Semenarik apa sih juniornya yang sekarang?
Suatu pagi dihari sabtu, aku dan mumun lagi duduk bareng diparkiran kampus.Nggak lama Reza datang bersama cowo tadi. Bajunya silver gelap.Mereka duduk sebelah kami. Aku jadi punya kesempatan melihat cowo muda dari keluarga Honda itu dari dekat. Ugh!! ternyata cowo itu emang cakep. Aku jadi naksir berat :-D
Hm.kapan ya kesampaian punya cowo sekeren dia? Gubrak!!
Pacar kedua teman sekantor di kantor berikutnya.cowo korea lahir di indo. Mature,konservatif.kalem,dan nyaman jalan bareng. Tapi dia protes kalo diajak lari, soalnya emang nggak powerful. setelah 2 tahun bareng,Gue bubar juga dengan si Hyundai itu.hiks..hiks
Well, berikutnya gue menghire seorang assisten buat patner dijalan. Dengan budget terbatas gue cari assistant yang imut,compact,berpikir sederhana,jajannya ekonomis, dan gak rewel. Akhirnya gue pilih si Rimun.Anak anak memanggilnya kak Rimun :-) seorang cewe lulusan suzuki academy yang memenuhi syarat gue tadi.Karena dia selalu pake baju biru ke-ungguan, makanya gue juga sebut dia si mumun terong.
Si mumun so far cukup memuaskan. dia rajin bawain buku2 kuliah gue yang setebel bantal dan segambreng banyaknya. sepatu, tas, jacket,payung gue selalu disimpan baik baik.
Dia mungil banget jadi nggak bikin gue susah parkir, U turn belok atau nyalip.lincah bergerak deh..tapi sayangnya dia bukan patner yang nyaman,malas diajak lari dan tampangnya culun!! Kak Rimun nyaris nggak pernah komplain,padahal gue suka telat bawa dia chek up ke rumah sakit, dan malas ngajak ke salon.walau gue nggak telaten ngurusin,tapi dia tetap setia.
Back to pacar berikutnya.Udah banyak yg merekomendasikan gue memecat kak rimun dan mencari pacar yang good looking buat temen jalan. Herannya teman-teman dan adik-adik gue sepakat nyomblangin dengan satu nama yang sama. cowo favorit bernama Honda yang gape nge-Jazz.Well, cowo ini mengingatkanku pada sebuah pacar impian.
Yup. Saat remaja aku pernah memimpikan punya pacar seorang cowo dari keluarga Honda. Saat itu memang aku mengagumi Honda Civic Wonder yang berpostur unik. Duh ? Semenarik apa sih juniornya yang sekarang?
Suatu pagi dihari sabtu, aku dan mumun lagi duduk bareng diparkiran kampus.Nggak lama Reza datang bersama cowo tadi. Bajunya silver gelap.Mereka duduk sebelah kami. Aku jadi punya kesempatan melihat cowo muda dari keluarga Honda itu dari dekat. Ugh!! ternyata cowo itu emang cakep. Aku jadi naksir berat :-D
Hm.kapan ya kesampaian punya cowo sekeren dia? Gubrak!!
Wednesday, September 20, 2006
Worry..Worry..Worry..(2)
Blep.Mati lampu.Aku bengong.Gubrak!! pengin pingsan.pengin nangis.rasanya!! Bayangin aja, Senin kemarin aku cuma tinggal punya waktu 3 jam buat submit mid term take home exam accountingku tiba tiba siangnya listrik padam.OMG!! berilah aku kesabaran.please......aaaaaargh.mau marah!! tapi marah sama siapa???
Betul nggak panyak yang belum disave.paling 2 paragraf dari analisis yang kubuat.tapi semua kerjaan itu, sepuluh halaman yang dibuat dalam waktu 3 hari, tersimpan di harddisk cpu desktop.Wah!! gimana ngopinya?? gimana mau dilanjut, gimana mau disubmit?
worry..worry..bagitu yang aku rasakan.tapi gimana lagi? aku cuma bisa pasrah. aku lalu nyungsep di kasur. sebelah Aim yang lagi bobo siang.kegerahan tanpa AC. sms kiri kanan ngilangin bete. Reza menelphon, masih juga ngajak diskusi. Ugh please deh!! gue nggak nyambung dia ngomong apa, semua dataku di komputer.Galih,Rizki dan Steve kirim sms.menghibur nasibku yang malang.duh? hiks..hiks..sedih betul..
worry..worry..akhirnya jam 5 aku meng sms mr Warry..apologize for bla ..bla.bla.thank you for your understanding bla..bla..Iqbal heran.namanya mr Warry tapi kok Bunda smsnya in english? "Emang ada bule namanya warry?" Gubrak! aku cuma bisa nyengir kecut.ih,ampe jam berapa sih lampu nyala?
worry..worry...akhirnya jam 5.30 listrik hidup.aku bergegas nyalain komputer. dalam sejam terakhir aku membereskan 2 point yang belum kelar.seadanya.sebisanya.buru buru. ugh!! soalnya mr Warry pasti sudah menunggu.
worry..worry..sekarang tinggal aku yang harap harap cemas.berapa ya nilai take home examku yang naas karena mati lampu itu. Ugh!! Mr warry emang selalu bikin aku worry...
Appendix
Rupanya ada juga yang bernasib sama. Lampu mati Senin kemarin ternyata mengcover daerah yang luas.Aku geli mendengar willy bilang dia dan laptopnya -dengan muka tebal-diusir dari satu restorant ke restorant yang lain disalah satu mall di jakarta barat. Soalnya cuma mall itu yang punya listrik karena ada generator.
Wah ternyata bukan cuma aku yang worry sama mr Warry :-)
Betul nggak panyak yang belum disave.paling 2 paragraf dari analisis yang kubuat.tapi semua kerjaan itu, sepuluh halaman yang dibuat dalam waktu 3 hari, tersimpan di harddisk cpu desktop.Wah!! gimana ngopinya?? gimana mau dilanjut, gimana mau disubmit?
worry..worry..bagitu yang aku rasakan.tapi gimana lagi? aku cuma bisa pasrah. aku lalu nyungsep di kasur. sebelah Aim yang lagi bobo siang.kegerahan tanpa AC. sms kiri kanan ngilangin bete. Reza menelphon, masih juga ngajak diskusi. Ugh please deh!! gue nggak nyambung dia ngomong apa, semua dataku di komputer.Galih,Rizki dan Steve kirim sms.menghibur nasibku yang malang.duh? hiks..hiks..sedih betul..
worry..worry..akhirnya jam 5 aku meng sms mr Warry..apologize for bla ..bla.bla.thank you for your understanding bla..bla..Iqbal heran.namanya mr Warry tapi kok Bunda smsnya in english? "Emang ada bule namanya warry?" Gubrak! aku cuma bisa nyengir kecut.ih,ampe jam berapa sih lampu nyala?
worry..worry...akhirnya jam 5.30 listrik hidup.aku bergegas nyalain komputer. dalam sejam terakhir aku membereskan 2 point yang belum kelar.seadanya.sebisanya.buru buru. ugh!! soalnya mr Warry pasti sudah menunggu.
worry..worry..sekarang tinggal aku yang harap harap cemas.berapa ya nilai take home examku yang naas karena mati lampu itu. Ugh!! Mr warry emang selalu bikin aku worry...
Appendix
Rupanya ada juga yang bernasib sama. Lampu mati Senin kemarin ternyata mengcover daerah yang luas.Aku geli mendengar willy bilang dia dan laptopnya -dengan muka tebal-diusir dari satu restorant ke restorant yang lain disalah satu mall di jakarta barat. Soalnya cuma mall itu yang punya listrik karena ada generator.
Wah ternyata bukan cuma aku yang worry sama mr Warry :-)
Monday, September 18, 2006
Kenapa Bercerai ??
Aku banyak punya teman. Dari segudang temanku beberapa diantara mereka bercerai. Dan aku cuman manggut manggut aja kalo ada yang bilang "st..udah tau belum, si itu cerai lho". Kawin-cerai. Aku menerimanya sebagai hal yang biasa. Lumrah.Bagian dari perjalanan hidup yang tidak selalu mulus.
Sungguh aku tidak perduli. Aku malas ikut campur rumah tangga orang. Sampai suatu hari aku ngobrol sama seorang sahabat, kubilang"lu dah denger si anu bercerai".
"kenapa ?" tanyannya.Wah, kok dia tanya kenapa ya ?? Ups. Baru aku ingat aku nggak pernah care dengan alasan orang bercerai. Aku cuman bisa garuk-garuk kepala. "Hm, nggak tau ya.Rasanya usil banget pengin tau alasan orang bercerai"
"nggak usil ah. kalo kita tau alasannya kan kita bisa belajar dari pengalaman orang lain supaya nggak mengalamai hal yang sama." Well, bener juga kali ya.
Sejak itu aku mulai mencoba perduli. Kalo ada kudengar kabar perceraian aku kemudian bertanya "kenapa ?" Trus ? Apakah aku mendapatkan jawaban yang memuaskan? Apakah aku mendapat pelajaran? Apakah aku mendapatkan pencerahan tentang perkawinan dan perceraian ? Jawabnya TIDAK.
Aku mencibir saat kudengar alasan si A bercerai. Aku bengong saat kudengar alasan si B. Aku nggak habis pikir dengan alasan si C. Semua merasa jadi pihak yang benar. Atau at least semua mencari pembenaran. Meninggalkan aku dengan pertanyaan besar yang lain . Jujurkah mereka ?
Ah cape. Cukup deh!! Aku kembali kepada keyakinanku. Aku tidak perduli pada alasan orang bercerai yang kudengar, karena ya itu tadi. Pertama mereka selalu merasa dipihak yang benar. Kedua aku jadi meragukan kejujuran alasannya. Ketiga dan yang terpenting aku tidak merasakan aku mendapat pelajaran atau manfaat dari sharing itu.
Kenapa ? Karena pada prinsipnya semua perkawinan itu unik. Walau katakanlah pemerannya sama. misalnya si A&B menikah. bercerai lalu A menikah dengan C. jadlah perkawinan A&C. AKu yakin perkawinan A&B pasti berbeda dengan perkawinan A&C. Perkawinan itu menjadi drama kehidupan yang berbeda dengan pemeran yang sama. No wonder aku tidak pernah merasa mendapat apa-apa dari sharing teman-temanku tentang perceraian.
Aku kembali pada kebiasaanku. Rajin membaca rubrik konsultasi perkawinan. Anonim tapi nyata. Begitu beragam kasus. tidak satupun sama. membuatku bertambah yakin, setiap perkawinan itu unik.
Jadi ? Marilah masing-masing kita belajar tentang perkawinan kita sendiri. Karena kita yang menjalani. Kita yang melakoni. Kalopun sampai gagal, Rasanya hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang tau, alasan hakiki dari kegagalan perkawinan itu.
Sungguh aku tidak perduli. Aku malas ikut campur rumah tangga orang. Sampai suatu hari aku ngobrol sama seorang sahabat, kubilang"lu dah denger si anu bercerai".
"kenapa ?" tanyannya.Wah, kok dia tanya kenapa ya ?? Ups. Baru aku ingat aku nggak pernah care dengan alasan orang bercerai. Aku cuman bisa garuk-garuk kepala. "Hm, nggak tau ya.Rasanya usil banget pengin tau alasan orang bercerai"
"nggak usil ah. kalo kita tau alasannya kan kita bisa belajar dari pengalaman orang lain supaya nggak mengalamai hal yang sama." Well, bener juga kali ya.
Sejak itu aku mulai mencoba perduli. Kalo ada kudengar kabar perceraian aku kemudian bertanya "kenapa ?" Trus ? Apakah aku mendapatkan jawaban yang memuaskan? Apakah aku mendapat pelajaran? Apakah aku mendapatkan pencerahan tentang perkawinan dan perceraian ? Jawabnya TIDAK.
Aku mencibir saat kudengar alasan si A bercerai. Aku bengong saat kudengar alasan si B. Aku nggak habis pikir dengan alasan si C. Semua merasa jadi pihak yang benar. Atau at least semua mencari pembenaran. Meninggalkan aku dengan pertanyaan besar yang lain . Jujurkah mereka ?
Ah cape. Cukup deh!! Aku kembali kepada keyakinanku. Aku tidak perduli pada alasan orang bercerai yang kudengar, karena ya itu tadi. Pertama mereka selalu merasa dipihak yang benar. Kedua aku jadi meragukan kejujuran alasannya. Ketiga dan yang terpenting aku tidak merasakan aku mendapat pelajaran atau manfaat dari sharing itu.
Kenapa ? Karena pada prinsipnya semua perkawinan itu unik. Walau katakanlah pemerannya sama. misalnya si A&B menikah. bercerai lalu A menikah dengan C. jadlah perkawinan A&C. AKu yakin perkawinan A&B pasti berbeda dengan perkawinan A&C. Perkawinan itu menjadi drama kehidupan yang berbeda dengan pemeran yang sama. No wonder aku tidak pernah merasa mendapat apa-apa dari sharing teman-temanku tentang perceraian.
Aku kembali pada kebiasaanku. Rajin membaca rubrik konsultasi perkawinan. Anonim tapi nyata. Begitu beragam kasus. tidak satupun sama. membuatku bertambah yakin, setiap perkawinan itu unik.
Jadi ? Marilah masing-masing kita belajar tentang perkawinan kita sendiri. Karena kita yang menjalani. Kita yang melakoni. Kalopun sampai gagal, Rasanya hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang tau, alasan hakiki dari kegagalan perkawinan itu.
Sunday, September 17, 2006
Istri Kedua Ayah
Sudah tiga tahun ini Ayah punya istri kedua. Dia selalu ikut kemanapun Ayah pergi. ke kantor. Nganter anak-anak sekolah. Meeting ke client. Main golf. Juga kalo Ayah hang out sama teman-temannya.
Cantikkah istri kedua Ayah itu ? Well, karena dia lahir di Perancis (built-up), Bodynya bongsor dan mulus. Dan karena dia selalu pake baju biru. Ayah dan teman-temannya di club otomotif menyebut nya si sexy blue.
Kadang Bunda pengin jalan berdua aja bareng dia, tapi pasti nggak boleh sama Ayah. "Bunda kalo jalan ceroboh, ntar dia lecet". Ugh!! Ayah emang sayang banget sama istri keduanya itu. Lecet dikit, pasti masuk rumah sakit :-(
Kalo Bunda selalu protes jika Ayah ngebut. Istri kedua Ayah ini justru mendukung Ayah ngebut. Kalo Bunda cerewet. Istri kedua ini nyaris nggak pernah ngomong, bisanya nyanyi doang. Herannya Ayah nggak pernah jealous kalo istri kedua Ayah ini dimandiin sama sopir di kantor, soalnya Ayah emang nggak pernah sempat mandiin sendiri. No wonder si sexy blue yang kemana-mana pake pin 406 itu selalu tampil kinclong :-)
Bagaimana dengan anak-anak ? Wih, mereka selalu prefer pergi sama nyonya perancis yang Sophisticated, rapi dan wangi ini dibanding diantar sama Kak Rimun, cewe jepang assisten Bunda yang bersahaja dan culun!!. "Lebih Enak, Bun!!" Waduh ?!! Menyebalkan sekali!!
Nah trus ? Bagaimana mengatur budget untuk istri kedua ? Walau nggak pernah makan, si sexy blue ini tetap harus minum. dan dia cuma mau minuman berkualitas yang paling mahal. Favoritnya adalah Restorant Shell di mampang. Budget buat minumnya pastinya gedelah. Belum lagi kalo dia harus cek up rutin di rumah sakit. Ugh! mahal banget. Kadang dia juga shopping accesories yang menurut bunda juga mahal pisan!!
Makanya Bunda suka jengkel dan bilang "Udah deh ceraiin ajah!!"
Ayah cuman bisa nyegir " sayang ah, mas kawinnya dulu mahal lho". Waktu sexy blue ini jadi istri kedua Ayah, dia memang sudah janda, tapi tetep aja minta mas kawin lebih besar dari gadis-gadis jepang yang masih perawan.dan kalo sekarang dicerai, uang gono gini yang bakal diterima sudah turun drastis. Jadi gimana lagi? Lagian emang Ayah emang sayang banget sama dia!!
"Ayah akan tetap setia sama si sexy blue, soalnya Ayah merasa nyaman banget sama dia." Gubrak!! Gak salah kalo dulu mak comblangnya bilang si sexy blue ini emang "Engineered to be enjoy"
duh?! coba kasih coment ya, cantik mana si sexy blue sama Bunda....chek it out here
Cantikkah istri kedua Ayah itu ? Well, karena dia lahir di Perancis (built-up), Bodynya bongsor dan mulus. Dan karena dia selalu pake baju biru. Ayah dan teman-temannya di club otomotif menyebut nya si sexy blue.
Kadang Bunda pengin jalan berdua aja bareng dia, tapi pasti nggak boleh sama Ayah. "Bunda kalo jalan ceroboh, ntar dia lecet". Ugh!! Ayah emang sayang banget sama istri keduanya itu. Lecet dikit, pasti masuk rumah sakit :-(
Kalo Bunda selalu protes jika Ayah ngebut. Istri kedua Ayah ini justru mendukung Ayah ngebut. Kalo Bunda cerewet. Istri kedua ini nyaris nggak pernah ngomong, bisanya nyanyi doang. Herannya Ayah nggak pernah jealous kalo istri kedua Ayah ini dimandiin sama sopir di kantor, soalnya Ayah emang nggak pernah sempat mandiin sendiri. No wonder si sexy blue yang kemana-mana pake pin 406 itu selalu tampil kinclong :-)
Bagaimana dengan anak-anak ? Wih, mereka selalu prefer pergi sama nyonya perancis yang Sophisticated, rapi dan wangi ini dibanding diantar sama Kak Rimun, cewe jepang assisten Bunda yang bersahaja dan culun!!. "Lebih Enak, Bun!!" Waduh ?!! Menyebalkan sekali!!
Nah trus ? Bagaimana mengatur budget untuk istri kedua ? Walau nggak pernah makan, si sexy blue ini tetap harus minum. dan dia cuma mau minuman berkualitas yang paling mahal. Favoritnya adalah Restorant Shell di mampang. Budget buat minumnya pastinya gedelah. Belum lagi kalo dia harus cek up rutin di rumah sakit. Ugh! mahal banget. Kadang dia juga shopping accesories yang menurut bunda juga mahal pisan!!
Makanya Bunda suka jengkel dan bilang "Udah deh ceraiin ajah!!"
Ayah cuman bisa nyegir " sayang ah, mas kawinnya dulu mahal lho". Waktu sexy blue ini jadi istri kedua Ayah, dia memang sudah janda, tapi tetep aja minta mas kawin lebih besar dari gadis-gadis jepang yang masih perawan.dan kalo sekarang dicerai, uang gono gini yang bakal diterima sudah turun drastis. Jadi gimana lagi? Lagian emang Ayah emang sayang banget sama dia!!
"Ayah akan tetap setia sama si sexy blue, soalnya Ayah merasa nyaman banget sama dia." Gubrak!! Gak salah kalo dulu mak comblangnya bilang si sexy blue ini emang "Engineered to be enjoy"
duh?! coba kasih coment ya, cantik mana si sexy blue sama Bunda....chek it out here
Saturday, September 16, 2006
Teman Ngobrol di Hari Tua
Aku tinggal di kompleks pensiunan. Sebagian besar penghuni disini sebaya orangtuaku. Ada yang sudah menduda banyak juga yang menjanda. Benar aku masih ikut arisan dan pengajian di komplek. Tapi ya cuma itu. Aku jarang kongkow dan ngobrol dengan para tetangga. Beda umur yang terlalu jauh membuatku merasa tidak nyambung ngobrol sama mereka. Menurutku mereka membosankan!!
Sampai pada suatu hari.Rumah sepi karena anak-anak di sekolah. Pagi itu aku sedang sibuk depan computer bikin tugas kuliah . Seorang ibu tetangga datang. Perempuan tua yang kutaksir seumuran dengan Mamahku. Beliau sudah janda. Kami ngobrol di ruang tamu rumahku yang munggil.
Ibu itu datang untuk mengkoordinasi pembuatan tumpeng tujuhbelasan. Aku bilang aku nggak bisa banyak membantu. Aku nggak bisa masak. Beliau maklum. Aku diminta berpartisipasi biaya saja. Aku mengambil dompet lalu mengisi form yang tersedia. Kupikir cuma itu. Kupikir aku bisa segera kembali ke komputerku yang masih menyala.Ugh! Aku ingat tugasku masih banyak yang belum kelar euy..
Tapi Ibu itu masih saja ngobrol. Bercerita tentang anaknya. Cucu-cucunya. Kegiatannya bersama para maula. Keluhan penyakitnya. Bosan banget deh . Awalnya aku merasa terganggu. Duh ?! Aku masih punya tugas kuliah yang harus segera kelar. Komputerku masih menyala !! Namun sepintas bayang Mamahku melintas.
Hm, Aku lalu paham, Ibu ini pasti kesepian nggak punya temen ngobrol. Aku yang saat itu dirumah sendiri tanpa direpotkan anak-anak dan punya dua pembantu, menurutnya pasti punya banyak waktu diajak ngobrol. Terselip rasa bersalah.
Aku betah ngobrol dengan teman-teman sebaya. Tentang apa saja. Berbagi cerita. Sharing Joke. Diskusi dan debat. Kenapa untuk ngobrol dengan seorang perempuan tua, seorang nenek tetanga satu blok, aku keberatan? Ugh!! aku merasa malu pada diriku sendiri.
Aku merubah sikap. Aku melupakan tugasku yang belum kelar. Bodo amat!! Dalam satu setengah jam kedepan, aku berusaha menyimak baik-baik. Aku antusias mendengarkan ceritanya. Aku ikut berkomentar ringan soal cucunya. Soal kegiatan manulanya. Sungguh mati ini memang bukan topik obrolan yang menarik. Tapi aku berusaha bersikap manis. Aku ingat Mamah.
Aku bisa mengerti perempuan-perempuan tua seperti Mamah dan tetanggaku itu, pasti membutuhkan teman ngobrol untuk mengisi hari tua mereka yang sepi. Seorang lain yang mau mendengarkan cerita mereka. Betapapun membosankan cerita itu. Ugh !! aku jadi kangen ngobrol sama Mamahku.
Aku berusaha membayangkan hari tuaku sendiri. Jika anak-anak sudah mentas dan hidup terpisah. Aku berharap bisa punya tetangga, seorang ibu muda yang energik, yang masih mau menemaniku ngobrol.
Sampai pada suatu hari.Rumah sepi karena anak-anak di sekolah. Pagi itu aku sedang sibuk depan computer bikin tugas kuliah . Seorang ibu tetangga datang. Perempuan tua yang kutaksir seumuran dengan Mamahku. Beliau sudah janda. Kami ngobrol di ruang tamu rumahku yang munggil.
Ibu itu datang untuk mengkoordinasi pembuatan tumpeng tujuhbelasan. Aku bilang aku nggak bisa banyak membantu. Aku nggak bisa masak. Beliau maklum. Aku diminta berpartisipasi biaya saja. Aku mengambil dompet lalu mengisi form yang tersedia. Kupikir cuma itu. Kupikir aku bisa segera kembali ke komputerku yang masih menyala.Ugh! Aku ingat tugasku masih banyak yang belum kelar euy..
Tapi Ibu itu masih saja ngobrol. Bercerita tentang anaknya. Cucu-cucunya. Kegiatannya bersama para maula. Keluhan penyakitnya. Bosan banget deh . Awalnya aku merasa terganggu. Duh ?! Aku masih punya tugas kuliah yang harus segera kelar. Komputerku masih menyala !! Namun sepintas bayang Mamahku melintas.
Hm, Aku lalu paham, Ibu ini pasti kesepian nggak punya temen ngobrol. Aku yang saat itu dirumah sendiri tanpa direpotkan anak-anak dan punya dua pembantu, menurutnya pasti punya banyak waktu diajak ngobrol. Terselip rasa bersalah.
Aku betah ngobrol dengan teman-teman sebaya. Tentang apa saja. Berbagi cerita. Sharing Joke. Diskusi dan debat. Kenapa untuk ngobrol dengan seorang perempuan tua, seorang nenek tetanga satu blok, aku keberatan? Ugh!! aku merasa malu pada diriku sendiri.
Aku merubah sikap. Aku melupakan tugasku yang belum kelar. Bodo amat!! Dalam satu setengah jam kedepan, aku berusaha menyimak baik-baik. Aku antusias mendengarkan ceritanya. Aku ikut berkomentar ringan soal cucunya. Soal kegiatan manulanya. Sungguh mati ini memang bukan topik obrolan yang menarik. Tapi aku berusaha bersikap manis. Aku ingat Mamah.
Aku bisa mengerti perempuan-perempuan tua seperti Mamah dan tetanggaku itu, pasti membutuhkan teman ngobrol untuk mengisi hari tua mereka yang sepi. Seorang lain yang mau mendengarkan cerita mereka. Betapapun membosankan cerita itu. Ugh !! aku jadi kangen ngobrol sama Mamahku.
Aku berusaha membayangkan hari tuaku sendiri. Jika anak-anak sudah mentas dan hidup terpisah. Aku berharap bisa punya tetangga, seorang ibu muda yang energik, yang masih mau menemaniku ngobrol.
Friday, September 15, 2006
Ugh! Nyaris Saja
Aku menjerit histeris! Barusan aku medengar bunyi benda keras menabrak, dan aku melihat keluar rumah. Aku gemetar hebat dan menjerit. Tak percaya dengan apa yang terlihat!!
Ayah masih anteng depan komputer. Aku menjerit? ah biasa itu. Aku emang suka menjerit kalo ketemu kecoa, cicak dan hal hal nggak penting lain. Dan Ayah baru terlompat kaget saat aku meraung marah.
"Ayah!! Teledor banget!! Mobil mundur dari carport!"
Apa yang terjadi didepan rumah memang begitu mengerikan-Avanza yg dipinjam Ayah dari kantor karena Peugeot Ayah dibengkel-sudah nyelonong ke jalan.Menerobos pagar yang memang separo terbuka saat Ayah tadi pulang kantor.
Yang membuat aku histeris adalah anak-anak sedang beli nasi goreng depan rumah. Gerobak nasi goreng parkir dibelakang carport karimunku.Sedang anak-anak dibelakang mobil Avanza itu!! Aim sempat ditarik ke samping sama mbak Leha. Iqbal lari kebelakang. Mobil meluncur mengejar, dan Allahu Akbar!!-untungnya bisa berhenti hanya setengah meter dari Iqbal berdiri.Alhamdulillah!! Walau jantung berdebar mereka baik-baik saja.
Aku histeris.Tetangga melongok sepintas .Aku memeluk Iqbal sambil menangis. Nyaris saja petaka terjadi.Aku hampir gila membayangkan jika hal buruk benar terjadi.Ugh,iika benar terjadi mungkin Aku bisa benar benar gila.
Ayah gak habis pikir? kok bisa? sudah banyak jenis dan merk mobil terparkir dicarport itu. Baru kali ini mobil bisa meluncur turun sendiri .Padahal mesin mati dan sudah parkir 10 -15 menitan sejak Ayah datang magrib tadi.
"Di rem tangan nggak!!" semprot aku yang marah.
"rasanya iya.." jawab Ayah ragu
"kalo iya kenapa meluncur?!! Ayah!! Its totally unforgiven!!" Aku berseru penuh emosi.
"Ayah juga baru sadar nggak direm tanggan setelah mau naikin mobil itu lagi."
Walau carport rumah kami-yang muat 2 mobil- datar, untuk masuk memang harus menanjak. mungkin 30-35 derajat naik.Ugh! Ini benar-benar hal yang aneh.Apakah mobil pinjaman itu bermasalah? Pernah menabrak orang sampai mati? kok bisa mundur sendiri ? hih?! ngeri banget..
Aku terus mengomel.Nyaris saja.Duh?! nyaris saja!! Aku baru terdiam setelah Ayah membentak sekali.Ugh, semua perasaan indah seketika menguap pergi! Sepanjang malam Aku cemberut sama Ayah. Menjelang tidur Ayah bertanya penuh sesal "Masih marah Bun?" . Aku bilang apa adanya "I hate you!!"
Ayah masih anteng depan komputer. Aku menjerit? ah biasa itu. Aku emang suka menjerit kalo ketemu kecoa, cicak dan hal hal nggak penting lain. Dan Ayah baru terlompat kaget saat aku meraung marah.
"Ayah!! Teledor banget!! Mobil mundur dari carport!"
Apa yang terjadi didepan rumah memang begitu mengerikan-Avanza yg dipinjam Ayah dari kantor karena Peugeot Ayah dibengkel-sudah nyelonong ke jalan.Menerobos pagar yang memang separo terbuka saat Ayah tadi pulang kantor.
Yang membuat aku histeris adalah anak-anak sedang beli nasi goreng depan rumah. Gerobak nasi goreng parkir dibelakang carport karimunku.Sedang anak-anak dibelakang mobil Avanza itu!! Aim sempat ditarik ke samping sama mbak Leha. Iqbal lari kebelakang. Mobil meluncur mengejar, dan Allahu Akbar!!-untungnya bisa berhenti hanya setengah meter dari Iqbal berdiri.Alhamdulillah!! Walau jantung berdebar mereka baik-baik saja.
Aku histeris.Tetangga melongok sepintas .Aku memeluk Iqbal sambil menangis. Nyaris saja petaka terjadi.Aku hampir gila membayangkan jika hal buruk benar terjadi.Ugh,iika benar terjadi mungkin Aku bisa benar benar gila.
Ayah gak habis pikir? kok bisa? sudah banyak jenis dan merk mobil terparkir dicarport itu. Baru kali ini mobil bisa meluncur turun sendiri .Padahal mesin mati dan sudah parkir 10 -15 menitan sejak Ayah datang magrib tadi.
"Di rem tangan nggak!!" semprot aku yang marah.
"rasanya iya.." jawab Ayah ragu
"kalo iya kenapa meluncur?!! Ayah!! Its totally unforgiven!!" Aku berseru penuh emosi.
"Ayah juga baru sadar nggak direm tanggan setelah mau naikin mobil itu lagi."
Walau carport rumah kami-yang muat 2 mobil- datar, untuk masuk memang harus menanjak. mungkin 30-35 derajat naik.Ugh! Ini benar-benar hal yang aneh.Apakah mobil pinjaman itu bermasalah? Pernah menabrak orang sampai mati? kok bisa mundur sendiri ? hih?! ngeri banget..
Aku terus mengomel.Nyaris saja.Duh?! nyaris saja!! Aku baru terdiam setelah Ayah membentak sekali.Ugh, semua perasaan indah seketika menguap pergi! Sepanjang malam Aku cemberut sama Ayah. Menjelang tidur Ayah bertanya penuh sesal "Masih marah Bun?" . Aku bilang apa adanya "I hate you!!"
Thursday, September 14, 2006
Yahoo Messenger
Hpku berdering. No tak kukenal. Tapi kuangkat juga."Hallo ?"
"Ini Saroh, Mbak !!"
Saroh adalah salah satu dari 5 cewe di kelas MM-IPMI ku. Ah, dia pasti mau tanya soal bahan atau tugas kuliah. Rupanya barusan nomor kantornya.
"Oh..ya Saroh ?"
"Mbak Bin!! aku geli banget liat YM kamu!!" katanya antusias "kok ditulis mati angin ??"
Aku memang sedang online depan komputer. Aku mengecheck status YMku. disitu tertulis mati angin.Aku tertawa. "Tau nih gue emang lagi mati angin. Mau bikin tugas belum mulai juga. Nggak ada ide mulai dari mana"
"Mbak Bin kayaknya selalu pasang status yang lucu-lucu, kemaren aku baca leyeh-leyeh"
Aku tertawa lebih keras. Aku check koleksi statusku, selain mati angin dan leyeh-leyeh, aku juga punya mandi pagi, status ini yang sempat dikomentari Galih, temen se group Saroh juga "wis jan enak tenan jam 11 baru mandi pagi. Kita udah sibuk meeting".
Aku masih juga tertawa. Saroh ikut tertawa-tawa."Udah ya Mbak aku mau bilang itu aja" kata Saroh. What ?!! Kupikir ada hal yang lebih penting dari pada soal status YM-ku. Aku heran aku liat di computer. YM Saroh padahal juga lagi on. Iconnya nyengir dengan lebar.
"Lha kenapa nggak panggil gue lewat YM aja kalo mau komentar soal statusku ?" tanyaku nggak habis pikir.
"Tapi Mbak, aku emang pengin telp kamu, kalo diYM kan expresi kita nggak keliatan. Mbak ngga akan tau kalo aku exciting banget pengin ngomentari statusmu yang lucu itu!!"
Oh ? Aku tertegun sejenak. Betul juga sih. Lewat YM kita bisa tulis apa aja. Seenak jidat. Semau udel. Tanpa ada expresi keluar. Tanpa kuatir emosi terbaca. YM. Nggak punya personnal touch. Itulah sebabnya. Seperti Saroh, aku juga prefer telp dibanding YM.
So ? pick up my phone call please....
"Ini Saroh, Mbak !!"
Saroh adalah salah satu dari 5 cewe di kelas MM-IPMI ku. Ah, dia pasti mau tanya soal bahan atau tugas kuliah. Rupanya barusan nomor kantornya.
"Oh..ya Saroh ?"
"Mbak Bin!! aku geli banget liat YM kamu!!" katanya antusias "kok ditulis mati angin ??"
Aku memang sedang online depan komputer. Aku mengecheck status YMku. disitu tertulis mati angin.Aku tertawa. "Tau nih gue emang lagi mati angin. Mau bikin tugas belum mulai juga. Nggak ada ide mulai dari mana"
"Mbak Bin kayaknya selalu pasang status yang lucu-lucu, kemaren aku baca leyeh-leyeh"
Aku tertawa lebih keras. Aku check koleksi statusku, selain mati angin dan leyeh-leyeh, aku juga punya mandi pagi, status ini yang sempat dikomentari Galih, temen se group Saroh juga "wis jan enak tenan jam 11 baru mandi pagi. Kita udah sibuk meeting".
Aku masih juga tertawa. Saroh ikut tertawa-tawa."Udah ya Mbak aku mau bilang itu aja" kata Saroh. What ?!! Kupikir ada hal yang lebih penting dari pada soal status YM-ku. Aku heran aku liat di computer. YM Saroh padahal juga lagi on. Iconnya nyengir dengan lebar.
"Lha kenapa nggak panggil gue lewat YM aja kalo mau komentar soal statusku ?" tanyaku nggak habis pikir.
"Tapi Mbak, aku emang pengin telp kamu, kalo diYM kan expresi kita nggak keliatan. Mbak ngga akan tau kalo aku exciting banget pengin ngomentari statusmu yang lucu itu!!"
Oh ? Aku tertegun sejenak. Betul juga sih. Lewat YM kita bisa tulis apa aja. Seenak jidat. Semau udel. Tanpa ada expresi keluar. Tanpa kuatir emosi terbaca. YM. Nggak punya personnal touch. Itulah sebabnya. Seperti Saroh, aku juga prefer telp dibanding YM.
So ? pick up my phone call please....
Wednesday, September 13, 2006
www. Happy.com
Bahagia itu ada dimana ?
Di kamus ! :-D
begitu joke basi yang sering kudengar :-)
Gubrak!! Duh ? disambit pake kamus neh...
Well, sebab memang pertanyaan itu susah terjawab. bahagia. happy. didefinisikan saja sulit karena begitu relatif. Tiap orang punya standar dan presepsi berbeda soal happy.
Gue bahagia karena gue bersyukur. begitu selalu yang gue bilang jika orang bertanya (usil banget ya??) are u happy ? tapi seperti yang diteriakkan serious band gua juga manusia. Gue juga manusia yang kadang ketularan Glen Fredly berasa sedih tak berujung...
Bersyukur alhamdulillah begitu opick bilang Uh!! iya.....benar..betul..I know!! Gue tau!! Tapi apakah sedih. Bete. murung berarti tidak bersyukur ? Hm, aku hanya berusaha jujur sama diri sendiri sih. Bahwa aku cuma manusia biasa banget yang kadang sedih, bete. murung :-(
Lagian menurutku, kalo kita pernah -mau mengakui-perasaan sedih, unhappy, bete, murung. justru kita jadi tau dan bisa menghayati apa yang disebut bahagia. dan kita jadi bisa bersyukur akan rasa bahagia itu sendiri. Sound naif ? Stupid ? bego ? mungkin ;-D Boleh di cek ke Ruth Sahanaya barangkali gue Keliru
Katon ngomong usah kau lara sendiri makanya meski terasa berat kata jeng Titi Dj gue benci larut dalam kesedihan, gue mau melompat lebih tinggi sama SO7, gue mau ikut Arri Lasso mengejar matahari, gue mau pergi ma PADI kemana angin berhembus..
Gue setuju apa yang Gigi bilang semua orang berhak mendapat rasa bahagia makanya gue pengin ngajak Peterpan yuk kita tertawa untuk melupakan Getir yang dibilang mbakyu Reza. Supaya akhirnya gue bisa bilang sama Ratu kalo aku baik-baik saja :-D
pesan sponsor : dapatkan kaset dan CD nya di toko terdekat :-D
Ups!! kalo lagi bete, gue emang suka asal!!
Di kamus ! :-D
begitu joke basi yang sering kudengar :-)
Gubrak!! Duh ? disambit pake kamus neh...
Well, sebab memang pertanyaan itu susah terjawab. bahagia. happy. didefinisikan saja sulit karena begitu relatif. Tiap orang punya standar dan presepsi berbeda soal happy.
Gue bahagia karena gue bersyukur. begitu selalu yang gue bilang jika orang bertanya (usil banget ya??) are u happy ? tapi seperti yang diteriakkan serious band gua juga manusia. Gue juga manusia yang kadang ketularan Glen Fredly berasa sedih tak berujung...
Bersyukur alhamdulillah begitu opick bilang Uh!! iya.....benar..betul..I know!! Gue tau!! Tapi apakah sedih. Bete. murung berarti tidak bersyukur ? Hm, aku hanya berusaha jujur sama diri sendiri sih. Bahwa aku cuma manusia biasa banget yang kadang sedih, bete. murung :-(
Lagian menurutku, kalo kita pernah -mau mengakui-perasaan sedih, unhappy, bete, murung. justru kita jadi tau dan bisa menghayati apa yang disebut bahagia. dan kita jadi bisa bersyukur akan rasa bahagia itu sendiri. Sound naif ? Stupid ? bego ? mungkin ;-D Boleh di cek ke Ruth Sahanaya barangkali gue Keliru
Katon ngomong usah kau lara sendiri makanya meski terasa berat kata jeng Titi Dj gue benci larut dalam kesedihan, gue mau melompat lebih tinggi sama SO7, gue mau ikut Arri Lasso mengejar matahari, gue mau pergi ma PADI kemana angin berhembus..
Gue setuju apa yang Gigi bilang semua orang berhak mendapat rasa bahagia makanya gue pengin ngajak Peterpan yuk kita tertawa untuk melupakan Getir yang dibilang mbakyu Reza. Supaya akhirnya gue bisa bilang sama Ratu kalo aku baik-baik saja :-D
pesan sponsor : dapatkan kaset dan CD nya di toko terdekat :-D
Ups!! kalo lagi bete, gue emang suka asal!!
Tuesday, September 12, 2006
www.Mimpi.com
Mimpi..mimpiku...ini bukan sharing tentang angan angan.bukan tentang cita cita yang belum terwujud. ini adalah mimpi saat tidur. Mimpi...semua orang pasti pernah bermimpi. mimpi buruk.mimpi indah.atau mimpi tentang keseharian.
Mimpi tentang keseharian. Umumnya aku tidak mengingatnya. Biasanya aku baru sadar bahwa aku pernah memimpikan kejadian itu, saat kejadian itu benar benar terjadi dikemudian hari, dalam keseharianku.
Hah?! Yeah ini memang hal yang sulit dipercaya tapi benar terjadi :-) No. Aku tidak klaim aku bisa melihat masa depan... Tidak. Aku bukan fortune teller. Aku bukan cenayang. Itu hal yang berlebihan.
Mungkin lebih tepat disebut aku peka. Aku punya six sense. Intuisiku jalan.Alam bawah sadarku seolah bisa berbisik akan apa yang bakal terjadi lewat mimpi mimpiku
Apakah aku menyukainya ? menikmati kondisi ini?? Tidak!! Not at all. Aku suka merinding sendiri saat sadar satu kejadian terjadi persis sama dengan mimpiku.
Makanya aku selalu berharap, aku tidak bermimpi tentang masa depan. Aku ngeri melihat bayang kenyataan datang sebelum saatnya, tanpa aku bisa berbuat apapun. Aku tak punya kuasa. aku bukan siapa siapa..
Nah trus? mimpi apa lagi yang kupunya? mimpi indah sekaligus mimpi buruk. lho kok? Yup.Mimpi tentang masa lalu. mimpi yang sama. yang berulang kaya film lama yang terus diputar. yang membuatku terbangun dengan jantung berdebar, keringat dingin dan membatin penuh syukur, untung ini cuma mimpi!!
Mimpi indah tapi aku menganggapnya nightmare karena telah bertahun tahun membayangiku walau dengan frekuensi yang rendah...Tidak sering...tapi tetap ada. Aku berusaha melupakan nya. Tapi alam bawah sadarku seolah terus berbisik tentang masa masa itu. apa aku punya janji yang tak kutepati? apa aku punya hutang yang tak terbayar? Entah apa.. entah mengapa.aku tak tau...
Mimpi memang membuatku tak nyaman.Karenanya aku terus berharap, aku bisa tidur tenang tanpa perlu bermimpi. Tentang masa depan atau tentang masa lalu.Hm.rasanya aku perlu banyak berdoa untuk itu :-)
Mimpi tentang keseharian. Umumnya aku tidak mengingatnya. Biasanya aku baru sadar bahwa aku pernah memimpikan kejadian itu, saat kejadian itu benar benar terjadi dikemudian hari, dalam keseharianku.
Hah?! Yeah ini memang hal yang sulit dipercaya tapi benar terjadi :-) No. Aku tidak klaim aku bisa melihat masa depan... Tidak. Aku bukan fortune teller. Aku bukan cenayang. Itu hal yang berlebihan.
Mungkin lebih tepat disebut aku peka. Aku punya six sense. Intuisiku jalan.Alam bawah sadarku seolah bisa berbisik akan apa yang bakal terjadi lewat mimpi mimpiku
Apakah aku menyukainya ? menikmati kondisi ini?? Tidak!! Not at all. Aku suka merinding sendiri saat sadar satu kejadian terjadi persis sama dengan mimpiku.
Makanya aku selalu berharap, aku tidak bermimpi tentang masa depan. Aku ngeri melihat bayang kenyataan datang sebelum saatnya, tanpa aku bisa berbuat apapun. Aku tak punya kuasa. aku bukan siapa siapa..
Nah trus? mimpi apa lagi yang kupunya? mimpi indah sekaligus mimpi buruk. lho kok? Yup.Mimpi tentang masa lalu. mimpi yang sama. yang berulang kaya film lama yang terus diputar. yang membuatku terbangun dengan jantung berdebar, keringat dingin dan membatin penuh syukur, untung ini cuma mimpi!!
Mimpi indah tapi aku menganggapnya nightmare karena telah bertahun tahun membayangiku walau dengan frekuensi yang rendah...Tidak sering...tapi tetap ada. Aku berusaha melupakan nya. Tapi alam bawah sadarku seolah terus berbisik tentang masa masa itu. apa aku punya janji yang tak kutepati? apa aku punya hutang yang tak terbayar? Entah apa.. entah mengapa.aku tak tau...
Mimpi memang membuatku tak nyaman.Karenanya aku terus berharap, aku bisa tidur tenang tanpa perlu bermimpi. Tentang masa depan atau tentang masa lalu.Hm.rasanya aku perlu banyak berdoa untuk itu :-)
Monday, September 11, 2006
www.Lupa.Com
Aku ingat, pernah baca kalo otak manusia cuma terpakai rata-rata 20% or even less. Banyak penelitian bilang seharusnya bisa dimaksimalkan. Banyak metode belajar menghitung cepat. Sempoa. Kumon. Sakamoto, Berusaha menstimulasi kerja otak supaya lebih maksimal
Aku ingat, konon semua kejadian yang pernah kita alami. Sesuatu yang pernah kita dengar. Apapun yang kita baca. Seharusnya semuanya melekat di otak. Menempel di pikiran. Tapi kenapa kita bisa lupa?
Aku ingat, katanya struktur otak tiap orang beda. Ibarat komputer yang nggak pernah di defrag, nggak beraturan data yang disimpan. Tentu saja susah diretrieve atau di recall. Makanya orang lupa, ada yang sedikit lupa ada yang banyak lupa :-)
Aku ingat pernah bertanya-tanya kenapa orang cenderung inget hal-hal yang berkesan? Hal-hal yang menarik saja ? Kalo dianalogikan dengan browsing di internet, kesan itu seperti bookmark, punya shortcut kemana memori itu disimpan. No wonder. Kebanyakan orang hanya inget hal yang berkesan atau menarik baginya.
Aku ingat seorang temen lama. Kami mengelarinya kamus pintar hidup. Esklopedia berjalan. Sampai kini dia masih ingat tahun perang Diponegoro, sinus cosinus, rumus phitagoras, konsep simbios- mutualisme, rantai makanan, dan banyak detail lain.Makanya kalo teman-teman perempuannya kesulitan dengan PR anak masing-masing..just call him..beres :-D
Aku ingat pernah heran tentangnya. Apakah dia guru/dosen ? Apakah dia selalu memonitor pelajaran anaknya ? Tidak!! Dia seorang laki-laki lajang yang hebatnya banyak membaca, dan sepertinya bisa memakai otaknya melebihi kebanyakan orang. Dia mengingat banyak hal...
Sound Great ? hah ? Well, mungkin..tapi.....
Aku jadi ingat. Sebuah kutipan yang kubaca, bahwa lupa adalah karunia yang diberikan Allah untuk membantu manusia melupakan kesediahan. melupakan banyak air mata. Lupa adalah mekanisme untuk mereduce stress. Lupa dalah solusi bisa memaakan dengan tulus. Jadi ? Sebetulnya mending jadi pelupa atau sebaliknya ??
Aku ingat banyak hal. Aku ingat banyak kejadian.
Aku ingat banyak, mungkin terlalu banyak.
Tapi, aku ingat bahwa aku pernah lupa. Aku lupa bertanya pada temanku itu saat ketemu di reuni "bagaimana dia melupakan semua kesedihan di masalalunya? :-)
Aku ingat, konon semua kejadian yang pernah kita alami. Sesuatu yang pernah kita dengar. Apapun yang kita baca. Seharusnya semuanya melekat di otak. Menempel di pikiran. Tapi kenapa kita bisa lupa?
Aku ingat, katanya struktur otak tiap orang beda. Ibarat komputer yang nggak pernah di defrag, nggak beraturan data yang disimpan. Tentu saja susah diretrieve atau di recall. Makanya orang lupa, ada yang sedikit lupa ada yang banyak lupa :-)
Aku ingat pernah bertanya-tanya kenapa orang cenderung inget hal-hal yang berkesan? Hal-hal yang menarik saja ? Kalo dianalogikan dengan browsing di internet, kesan itu seperti bookmark, punya shortcut kemana memori itu disimpan. No wonder. Kebanyakan orang hanya inget hal yang berkesan atau menarik baginya.
Aku ingat seorang temen lama. Kami mengelarinya kamus pintar hidup. Esklopedia berjalan. Sampai kini dia masih ingat tahun perang Diponegoro, sinus cosinus, rumus phitagoras, konsep simbios- mutualisme, rantai makanan, dan banyak detail lain.Makanya kalo teman-teman perempuannya kesulitan dengan PR anak masing-masing..just call him..beres :-D
Aku ingat pernah heran tentangnya. Apakah dia guru/dosen ? Apakah dia selalu memonitor pelajaran anaknya ? Tidak!! Dia seorang laki-laki lajang yang hebatnya banyak membaca, dan sepertinya bisa memakai otaknya melebihi kebanyakan orang. Dia mengingat banyak hal...
Sound Great ? hah ? Well, mungkin..tapi.....
Aku jadi ingat. Sebuah kutipan yang kubaca, bahwa lupa adalah karunia yang diberikan Allah untuk membantu manusia melupakan kesediahan. melupakan banyak air mata. Lupa adalah mekanisme untuk mereduce stress. Lupa dalah solusi bisa memaakan dengan tulus. Jadi ? Sebetulnya mending jadi pelupa atau sebaliknya ??
Aku ingat banyak hal. Aku ingat banyak kejadian.
Aku ingat banyak, mungkin terlalu banyak.
Tapi, aku ingat bahwa aku pernah lupa. Aku lupa bertanya pada temanku itu saat ketemu di reuni "bagaimana dia melupakan semua kesedihan di masalalunya? :-)
Saturday, September 09, 2006
Hari Paling Bahagia
Kapankah hari aku paling bahagia ? Hari ini. Sebelas tahun silam.
Itu hari aku paling bahagia. Itu hari aku menjadi seorang Ibu.
Berlebihankah? Rasanya tidak.
Sebab aku menanti setahun penuh untuk bisa hamil. Aku melewati 3 bulan pertama dengan muntah-muntah hebat. Aku menjalani 3 bulan berikutnya hidup jauh dari keluarga. Aku menghabiskan 3 bulan terakhir dengan harap-harap cemas. Seperti apa bayiku ? Sehatkah ? Laki-laki atau perempuankah ? Mampukah aku jadi seorang Ibu ?
Makanya saat sebelas tahun silam di ruang operasi RSPI dokter anak menunjukan bayi mungil berhidung mancung itu padaku. Aku menangis haru. Bahagia. Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya aku dipercaya menjadi seorang Ibu.
Walau bulan-bulan pertama dilewati dengan stress mengurus bayi kecil yang rewel dan sering sakit- tanpa babysitter- tapi semua terbayar lunas dengan banyak senyum, tawa, peluk cium dan celoteh Iqbal kecil yang mengharukan
Iqbal sayang Bunda soalnya Bunda sayang Iqbal
Iqbal nggak mau Ibu lain. Iqbal cuma mau Bunda yang ini
Iqbal takut Bunda pergi dan tidak kembali
Iqbal maunya bobo sama Bunda
Iqbal maunya sama Bundaaaaaaaaa !!
Wow, bahagia rasanya menjadi orang yang disayangi :-)
Bunda jangan mati. Nggak boleh mati !!
Bunda di fotocopy aja, yang asli nemenin Iqbal, yang fotocopy ke kantor.
Bunda dicloning aja, supaya Iqbal bisa sama Bunda terus
Bunda cantik….kerja cari uang yang banyak ya (Ugh, Gubrak !!)
Itu namanya kue “Hatiku cinta Bunda” (sambil menunjuk kue lebaran berbentuk hati)
Hm. senang rasanya menjadi orang yang dibutuhkan :-)
Itu dulu. Sekarang lain. Diusianya yang 11 tahun dia memang sedikit bicara. Kini, kalo dia meng-sms dari sekolah "Bun jemput jam 4"
Aku membacanya sebagai "Bun, I still need you"
Kalo aku mau ke supermarket dan dia bilang "Bun, beli soup cream ya"
Aku mendengarnya sebagai "Iqbal ngerti kok Bunda nggak bisa masak"
Kalo menjelang bobo dan dia minta "Peluk dong Bun"
Aku menerimanya sebagai "Iqbal senang dipeluk Bunda, asal jangan didepan teman-teman main bolaku, malu kan udah gede" …Waduh ?!
Kalo dia sakit demam, dan dia memohon "Bunda jangan ke kantor, please" Aku tidak pernah bisa menolak kata "please" yang terucap.
Aku lalu menelphon ke kantor dan bilang. "Sorry, aku nggak masuk"
Kalo aku mengomel dan dia protes "Ih, Bunda cerewet!!"
Aku menganggapnya sebagai… well, Iqbal mengenal Bunda dengan baik. Bunda memang cerewet :-)
Honestly, Iqbal adalah alasan mengapa aku survive dalam pasang surutnya kehidupan hingga kini, karena hari kelahirannya, adalah hari dimana aku paling bahagia. Hari dimana hidupku berikutnya jadi lebih berarti.
Itu hari aku paling bahagia. Itu hari aku menjadi seorang Ibu.
Berlebihankah? Rasanya tidak.
Sebab aku menanti setahun penuh untuk bisa hamil. Aku melewati 3 bulan pertama dengan muntah-muntah hebat. Aku menjalani 3 bulan berikutnya hidup jauh dari keluarga. Aku menghabiskan 3 bulan terakhir dengan harap-harap cemas. Seperti apa bayiku ? Sehatkah ? Laki-laki atau perempuankah ? Mampukah aku jadi seorang Ibu ?
Makanya saat sebelas tahun silam di ruang operasi RSPI dokter anak menunjukan bayi mungil berhidung mancung itu padaku. Aku menangis haru. Bahagia. Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya aku dipercaya menjadi seorang Ibu.
Walau bulan-bulan pertama dilewati dengan stress mengurus bayi kecil yang rewel dan sering sakit- tanpa babysitter- tapi semua terbayar lunas dengan banyak senyum, tawa, peluk cium dan celoteh Iqbal kecil yang mengharukan
Iqbal sayang Bunda soalnya Bunda sayang Iqbal
Iqbal nggak mau Ibu lain. Iqbal cuma mau Bunda yang ini
Iqbal takut Bunda pergi dan tidak kembali
Iqbal maunya bobo sama Bunda
Iqbal maunya sama Bundaaaaaaaaa !!
Wow, bahagia rasanya menjadi orang yang disayangi :-)
Bunda jangan mati. Nggak boleh mati !!
Bunda di fotocopy aja, yang asli nemenin Iqbal, yang fotocopy ke kantor.
Bunda dicloning aja, supaya Iqbal bisa sama Bunda terus
Bunda cantik….kerja cari uang yang banyak ya (Ugh, Gubrak !!)
Itu namanya kue “Hatiku cinta Bunda” (sambil menunjuk kue lebaran berbentuk hati)
Hm. senang rasanya menjadi orang yang dibutuhkan :-)
Itu dulu. Sekarang lain. Diusianya yang 11 tahun dia memang sedikit bicara. Kini, kalo dia meng-sms dari sekolah "Bun jemput jam 4"
Aku membacanya sebagai "Bun, I still need you"
Kalo aku mau ke supermarket dan dia bilang "Bun, beli soup cream ya"
Aku mendengarnya sebagai "Iqbal ngerti kok Bunda nggak bisa masak"
Kalo menjelang bobo dan dia minta "Peluk dong Bun"
Aku menerimanya sebagai "Iqbal senang dipeluk Bunda, asal jangan didepan teman-teman main bolaku, malu kan udah gede" …Waduh ?!
Kalo dia sakit demam, dan dia memohon "Bunda jangan ke kantor, please" Aku tidak pernah bisa menolak kata "please" yang terucap.
Aku lalu menelphon ke kantor dan bilang. "Sorry, aku nggak masuk"
Kalo aku mengomel dan dia protes "Ih, Bunda cerewet!!"
Aku menganggapnya sebagai… well, Iqbal mengenal Bunda dengan baik. Bunda memang cerewet :-)
Honestly, Iqbal adalah alasan mengapa aku survive dalam pasang surutnya kehidupan hingga kini, karena hari kelahirannya, adalah hari dimana aku paling bahagia. Hari dimana hidupku berikutnya jadi lebih berarti.
Friday, September 08, 2006
Masa Sih ??
Hm, kemarin lagi iseng nemu "mainan" baru nih di internet. Satu situs isinya quiz/test semua dan bisa di share via blog :-)
Iseng-iseng ngisi , Ugh jadi inget majalah Gadis dulu jaman gue remaja juga banyak beginiannya dan gue suka iseng ngisi, walau selalu berakhir dengan ketidakyakinan panjang. Masa sih ??
So ? kalo ada pertanyaan "What Gender is your Brain, Bin ?"
Jawabnya ada dibawah ini. Dan respon gue-seperti biasa- Masa sih ??
Any comment ?? :-) Cobain deh. Its Fun!!
Iseng-iseng ngisi , Ugh jadi inget majalah Gadis dulu jaman gue remaja juga banyak beginiannya dan gue suka iseng ngisi, walau selalu berakhir dengan ketidakyakinan panjang. Masa sih ??
So ? kalo ada pertanyaan "What Gender is your Brain, Bin ?"
Jawabnya ada dibawah ini. Dan respon gue-seperti biasa- Masa sih ??
Any comment ?? :-) Cobain deh. Its Fun!!
Your Brain is 73% Female, 27% Male |
Your brain leans female You think with your heart, not your head Sweet and considerate, you are a giver But you're tough enough not to let anyone take advantage of you! |
Thursday, September 07, 2006
Memori Daun Pisang-Sebuah Reuni
"Gue bareng lu aja. ah" Begitu laki-laki itu bilang. Well, aku jadi inget jaman kita sekolah bareng. Smp dan Sma . Kita bukan cuma belajar bareng, tapi juga pergi ulang tahun bareng. Pulang sekolah bareng.
Makanya akhirnya kita bareng ke excelso café di citos. Reuni rutin temen smp. Tempat kita ngobrol tentang kini dan sharing kenangan tentang dulu. Kami menyebutnya di milis sebagai, memori daun pisang :-D
Karena citos dekat rumah, aku sering datang. Sedang laki-laki itu baru kali ini datang. Rumahnya di bogor, makanya dia mengandalkan aku untuk datang bareng.
"Hai ..masih pada inget ? Riad nih !!" Begitu sapaku pada temen-temen yang udah duluan datang. Beberapa ingat . Beberapa confuse. "Oh, ini Riad yang pacarnya si anu ?" Prima bilang sok tau. Riad pucat. Aku terkejut . Masa Sih ?
Kami tertawa bareng saat Widia mengklarifikasi “ Hush salah!! Riad ini dulu dekatnya sama Bintari”. Ah. Memori daun pisang deh.
Memori saat smp. Daun pisang. Daun mangga. Daun jambu. Daun kelor. Tetaplah memori. Kenangan yang lucu dikenang saat reuni bareng. Betapa nakalnya kelasku dan Wisnu, sampai wali kelas kami menangis jengkel. Betapa bandelnya si A, si B, si C tapi alhamdulillah saat kini dewasa, mereka justru lebih religius di banding kami-kami yang rajin belajar.
“Sorry Bin, Gue nggak seperti dulu. Gue ngerokok sekarang “ Begitu wisnu – salah satu kutu buku dikelas kami – bilang sambil mulai merokok. Aku cuman bisa nyengir. People change . Everywhere. Bukan cuma fisik l dan penampilan, Tapi juga habit dan cara pandang. Makin malam makin banyak yang datang. Hm, memori daun pisang terus digelar :-)
Tiba-Tiba Aim protes. “Bun, pulang yuk!! Aim dah ngantuk!" Gubrak !! aku seperti tersadar balik ke realitas. Memori daun pisang menguap seketika. Aku memang membawa serta Aim, soalnya tadi dia menangis pengin ikut. Dan sekarang, baru jam sembilan, dia merengek pulang. Udah ngantuk :-(
Permintaannya menyeretku pada kenyataan. Bahwa aku bukan lagi gadis lima belas tahun yang sedang becanda sepulang sekolah. Aku seorang Ibu beranak dua yang sedang datang reuni. Membahas memori daun pisang :-)
Aku pamit. Wido protes “ Sengaja ya bawa anak ? biar bisa pulang duluan ? Baru jam sembilan nih . belum semua kumpul masih banyak yang macet di jalan”
Aku cuma bisa nyengir. Aku suka hang out dengan mereka. Berkumpul berbagi memori daun pisang. Escape from reality. Refreshing. Membuat pikiran duapuluh tahun lebih muda. Tapi kali realitas datang lebih dini. Aim memaksa minta pulang.
Aku melambai pada Riad. Aku melambai pada Tito, pada Wisnu, Nevid, Ferdi, Widia, Wido, Prima, Arief. Oki, Dita, Prima, dan masih banyak lagi. Aku melambai pada orang-orang itu , teman-teman smpku. Pada memori daun pisang kami. Ugh!! Gubrak!!
Malam belum larut buat Citos. Tapi aku duluan menstater mobil. Aim duduk disamping ku. Aku kembali ke kenyataan. Aku meninggalkan memori daun pisangku jauh dibelakang :-)
Makanya akhirnya kita bareng ke excelso café di citos. Reuni rutin temen smp. Tempat kita ngobrol tentang kini dan sharing kenangan tentang dulu. Kami menyebutnya di milis sebagai, memori daun pisang :-D
Karena citos dekat rumah, aku sering datang. Sedang laki-laki itu baru kali ini datang. Rumahnya di bogor, makanya dia mengandalkan aku untuk datang bareng.
"Hai ..masih pada inget ? Riad nih !!" Begitu sapaku pada temen-temen yang udah duluan datang. Beberapa ingat . Beberapa confuse. "Oh, ini Riad yang pacarnya si anu ?" Prima bilang sok tau. Riad pucat. Aku terkejut . Masa Sih ?
Kami tertawa bareng saat Widia mengklarifikasi “ Hush salah!! Riad ini dulu dekatnya sama Bintari”. Ah. Memori daun pisang deh.
Memori saat smp. Daun pisang. Daun mangga. Daun jambu. Daun kelor. Tetaplah memori. Kenangan yang lucu dikenang saat reuni bareng. Betapa nakalnya kelasku dan Wisnu, sampai wali kelas kami menangis jengkel. Betapa bandelnya si A, si B, si C tapi alhamdulillah saat kini dewasa, mereka justru lebih religius di banding kami-kami yang rajin belajar.
“Sorry Bin, Gue nggak seperti dulu. Gue ngerokok sekarang “ Begitu wisnu – salah satu kutu buku dikelas kami – bilang sambil mulai merokok. Aku cuman bisa nyengir. People change . Everywhere. Bukan cuma fisik l dan penampilan, Tapi juga habit dan cara pandang. Makin malam makin banyak yang datang. Hm, memori daun pisang terus digelar :-)
Tiba-Tiba Aim protes. “Bun, pulang yuk!! Aim dah ngantuk!" Gubrak !! aku seperti tersadar balik ke realitas. Memori daun pisang menguap seketika. Aku memang membawa serta Aim, soalnya tadi dia menangis pengin ikut. Dan sekarang, baru jam sembilan, dia merengek pulang. Udah ngantuk :-(
Permintaannya menyeretku pada kenyataan. Bahwa aku bukan lagi gadis lima belas tahun yang sedang becanda sepulang sekolah. Aku seorang Ibu beranak dua yang sedang datang reuni. Membahas memori daun pisang :-)
Aku pamit. Wido protes “ Sengaja ya bawa anak ? biar bisa pulang duluan ? Baru jam sembilan nih . belum semua kumpul masih banyak yang macet di jalan”
Aku cuma bisa nyengir. Aku suka hang out dengan mereka. Berkumpul berbagi memori daun pisang. Escape from reality. Refreshing. Membuat pikiran duapuluh tahun lebih muda. Tapi kali realitas datang lebih dini. Aim memaksa minta pulang.
Aku melambai pada Riad. Aku melambai pada Tito, pada Wisnu, Nevid, Ferdi, Widia, Wido, Prima, Arief. Oki, Dita, Prima, dan masih banyak lagi. Aku melambai pada orang-orang itu , teman-teman smpku. Pada memori daun pisang kami. Ugh!! Gubrak!!
Malam belum larut buat Citos. Tapi aku duluan menstater mobil. Aim duduk disamping ku. Aku kembali ke kenyataan. Aku meninggalkan memori daun pisangku jauh dibelakang :-)
Wednesday, September 06, 2006
Sebuah Blog Kenangan
Kemarin siang di YM
Sulis: kenal Inong Haris ?
Bintari: Hm, kayaknya nggak.. siapa sih ?
Sulis: Coba mbak cari di google pake keyword “inong”
Bintari: Iya, bentar...
Sulis: Teh Inong ini popular di dunia maya. Moderator banyak milis. Pinter nulis dan pinter masak.
Bintari : Meninggal kemarin ?
Sulis : Iya. Aku ampe nangis. Banyak yang sedih . Akmal aja nulis tentang ini di blognya.
Bintari : Sayang aku nggak kenal.
Aku visit ke blog Inong yang ditunjuk Sulis- dulu kami pernah sekantor.
Well, aku memang tidak kenal seorang perempuan bernama Inong yang tinggal di singapore. Tapi aku menangis.
Aku menangis membaca blognya. BAGUS !! Banyak orang bilang begitu.
Khas perempuan banget!! Emang apa aja sih isinya ?
Cerita tentang anak-anak yang seakan tidak ada habisnya-sama seperti blog ku.
Banyak resep masakan-sesuatu yang aku tidak punya di blogku :-)
Berbagi tentang isi tas - sesuatu yang membuatku heran, buat apa ??
Puisi-puisi cinta karyanya - sesuatu yang aku sudah lama aku lupakan :-)
Menulis tentang ulang tahunnya - sama seperti aku, september juga.
Tentang pengalaman berbelanja - hm, aku tidak doyan belanja makanya aku nggak nulis tentangnya.
Sharing hasil desperate housewife quiz - sesuatu yang pernah lakukan dan aku tulis tapi aku malu untuk mempostingnya :-D
Menulis tentang 5 keanehan dirinya -aku juga pernah menulis tentang itu, dan aku punya lebih dari 5 !! makanya nggak aku posting :-D
Membahas film Brownies sambil bikin brownies -aku cuma posting soundtracknya.
Liburannya ke Jakarta- hm, aku justru menulis liburan ke Singapore.
Ah, perempuan. Memang senang berbagi cerita.
Aku menangis membaca blognya. Sungguh ini blog yang bagus.
Inspiring a lot of people…especially women
Sayang aku nggak kenal dia. Di dunia maya maupun dunia nyata.
Dan tidak akan ada lagi kesempatan mengenalnya. Dia meninggal 1 september kemarin, sembilan hari sebelum ulangtahunnya ke 33. Dari mana aku tau tanggal ulangtahun dan umurnya ? dari blognya lah !! Dia menulis semua jalan hidupnya disitu !!
Maut. Mati. Akhir Hidup . Tak pernah terduga kapan akan datang. Beruntung sekali seorang Inong sempat menuliskan kecintaan dan hidupnya dalam blog sejak 2004. Blog yang aku yakin akan jadi kenang-kenangan berharga untuk suami dan anak-anaknya tercinta. Untuk sahabat dan teman-temannya tersayang.
Aku tidak tau kapan Maut. Mati. Akhir Hidup akan datang kepadaku. Aku merintis meninggalkan sedikit catatatan hidupku diblog. Yang mudah-mudahan cukup berharga, dan pantas dikenang. Jika aku sudah tiada nanti.
Sulis: kenal Inong Haris ?
Bintari: Hm, kayaknya nggak.. siapa sih ?
Sulis: Coba mbak cari di google pake keyword “inong”
Bintari: Iya, bentar...
Sulis: Teh Inong ini popular di dunia maya. Moderator banyak milis. Pinter nulis dan pinter masak.
Bintari : Meninggal kemarin ?
Sulis : Iya. Aku ampe nangis. Banyak yang sedih . Akmal aja nulis tentang ini di blognya.
Bintari : Sayang aku nggak kenal.
Aku visit ke blog Inong yang ditunjuk Sulis- dulu kami pernah sekantor.
Well, aku memang tidak kenal seorang perempuan bernama Inong yang tinggal di singapore. Tapi aku menangis.
Aku menangis membaca blognya. BAGUS !! Banyak orang bilang begitu.
Khas perempuan banget!! Emang apa aja sih isinya ?
Cerita tentang anak-anak yang seakan tidak ada habisnya-sama seperti blog ku.
Banyak resep masakan-sesuatu yang aku tidak punya di blogku :-)
Berbagi tentang isi tas - sesuatu yang membuatku heran, buat apa ??
Puisi-puisi cinta karyanya - sesuatu yang aku sudah lama aku lupakan :-)
Menulis tentang ulang tahunnya - sama seperti aku, september juga.
Tentang pengalaman berbelanja - hm, aku tidak doyan belanja makanya aku nggak nulis tentangnya.
Sharing hasil desperate housewife quiz - sesuatu yang pernah lakukan dan aku tulis tapi aku malu untuk mempostingnya :-D
Menulis tentang 5 keanehan dirinya -aku juga pernah menulis tentang itu, dan aku punya lebih dari 5 !! makanya nggak aku posting :-D
Membahas film Brownies sambil bikin brownies -aku cuma posting soundtracknya.
Liburannya ke Jakarta- hm, aku justru menulis liburan ke Singapore.
Ah, perempuan. Memang senang berbagi cerita.
Aku menangis membaca blognya. Sungguh ini blog yang bagus.
Inspiring a lot of people…especially women
Sayang aku nggak kenal dia. Di dunia maya maupun dunia nyata.
Dan tidak akan ada lagi kesempatan mengenalnya. Dia meninggal 1 september kemarin, sembilan hari sebelum ulangtahunnya ke 33. Dari mana aku tau tanggal ulangtahun dan umurnya ? dari blognya lah !! Dia menulis semua jalan hidupnya disitu !!
Maut. Mati. Akhir Hidup . Tak pernah terduga kapan akan datang. Beruntung sekali seorang Inong sempat menuliskan kecintaan dan hidupnya dalam blog sejak 2004. Blog yang aku yakin akan jadi kenang-kenangan berharga untuk suami dan anak-anaknya tercinta. Untuk sahabat dan teman-temannya tersayang.
Aku tidak tau kapan Maut. Mati. Akhir Hidup akan datang kepadaku. Aku merintis meninggalkan sedikit catatatan hidupku diblog. Yang mudah-mudahan cukup berharga, dan pantas dikenang. Jika aku sudah tiada nanti.
Kisah Kehidupan
Menjadi broker. Menjual dan mencarikan rumah untuk orang lain membuatku melihat banyak sisi kehidupan lain yang jarang terungkap. Sudah setahun ini aku menyibukan diri dengan menjadi broker professional di sebuah kantor property agent.
Menjadi broker. Tidak sesederhana yang dibayangkan. Mencarikan rumah second yang cocok tidak mudah. Membeli rumah hampir seperti mencari istri atau suami. Jodoh-jodohan. Menjadi broker hampir sama sulitnya dengan menjadi mak comblang :-D
Rumah adaah kebutuhan pokok. Semua keluarga pasti ingin memilikinya. Jika sudah punya yang kecil pun, masih ingin beli dan pindah yang lebih besar. Jika sudah punya yang besarpun masih pengin beli dan pindah di cluster yang lebih exclusive atau strategies. Begitulah manusia. Tidak pernah merasa puas.
Menjadi broker membuatku melihat sendiri. Betapa orangtua bukan hanya memberikan kasih sayang yagn berlimpah, tapi juga materi yang berlimpah. Aku beberapa kali menghandle klien yang mencari rumah untuk anaknya yang akan menikah. Wow sungguh pasangan yang beruntung!!
Aku tidak terkejut jika mereka bilang budgetnya 300-400 juta. Tapi aku benar-benar shock, nyaris tersedak, saat seorang klien berkata dia punya budget 1.5 M dan bilang besok menantunya akan datang melihat. Aku diminta mengantar lagi.
Pagi itu aku bertemu dengan sang menantu yang super beruntung. Seorang perempuan muda Chinese yang cantik, kurus tinggi, modis dan selalu berbahasa English. Tumben juga pikirku aku terpaksa meladeninya berbahasa English.
Tapi aku penasaran, kutanya sang ibu mertua yang kalo ngomong medok-suroboyoan, ”menantu Ibu orang asing ya ?” Sang Ibu mertua tertawa bangga. "Iya, Orang Taiwan. Ketemu anak saya waktu sama-sama kuliah di Australia." Aku ikut tertawa. Pantas aja selalu ngomong English!!
Walau sang menantu itu tidak menyukai rumah yang kutawarkan, tapi aku tidak menyesal. Aku senang pernah mengenal mereka. Seoarng Ibu mertua dan sang menantu yang super beruntung.
Kali lain tentang transaksi temanku. Dia menghandle rumah seharga 1.5 M. pembelinya menawar hanya sampai 1.3 M. Sulit tercapai titik temu. Aku bertanya heran "penjualnya butuh jual cepat gngak sih ? masak nggak mau turun ?"
Temanku bilang"Itulah aku sebetulnyakasihan. Yang punya rumah ini janda yang dicerai suaminya. Tadinya dia punya 3 rumah. Satu-satu dijual. Ini rumah terakhir . Dia memang tidak terbiasa bekerja. Jadi dia bertahan di angka 1.5M. kebutuhannya banyak. Anaknya masih pada sekolah.kasihan bener deh"
“Trus kenapa pembelinya nggak mau naik penawaran?"
“soalnya calon pembeli ini lihat rumah itu sudah pada bocor, nggak terawatt,Listrik dan air sudah diputus karena sudah lama menunggak. Pembelinya bilang segitu harga yang pantas.Dia kan masih harus banyak renov.”Aku miris. Kasihan. Jika rumah itu dijual, mereka akan tinggal dimana ?
Kabar berikutnya makin membuatku sedih. Begitu ada pembeli yang lebih serius, ternyata rumah itu tidak bisa ditransaksikan, sertifikatnya kena sita eksekusi marital. Tidak bisa dijual tanpa persetujuan mantan suami yang sekarang entah sudah berada dimana. Walau aku tidak kenal janda itu tapi aku kembali miris. Kasihan.
Ada lagi klien temanku. Klien ini perempuan yang masih muda, dia meminta patnernya membelikan rumah dengan budget yang cukup tinggi. Patnernya adalah seorang bapak yang sudah berumur.
Perempuan itu insisnt membeli rumah atas nama dia. Sang Bapak masih pikir-pikir, jika dia setuju membiayai, dia tidak punya hak atas rumah itu . Mereka tidak punya surat menikah. Perempuan ini lalu merayu temanku “Mbak tolong bantu saya meyakinkan bapak bahwa rumah itu sudah cocok untuk saya."
Temanku –seorang perempuan menikah baik-baik- jadi sebal.
Siapa tau perempuan ini mengganggu rumah tanga orang kan ? Temanku yang sudah senior itu akhirnya bilang apa adanya "kalo saya bantu meyakinkan, emang saya dapat bagian apa ?" perempuan itu speechless. Akhirnya transaksi itu batal , namun temanku tidak menyesalinya.
Banyak kisah-kisah kehidupan lain manjadi latar belakang jual beli rumah.Selain kisah tentang banyak keluarga bahagia, banyak juga kisah pembagian harta gono gini. Pembagian warisan. Perceraian. Istri kedua . Perempuan simpanan. Rumah sitaan. Tanah sengketa. Bisnis yang bangkrut, Dan banyak lagi.
Well, Menjadi broker rumah membuatku banyak punya wawasan, akan berbagai kisah kehidupan.
Menjadi broker. Tidak sesederhana yang dibayangkan. Mencarikan rumah second yang cocok tidak mudah. Membeli rumah hampir seperti mencari istri atau suami. Jodoh-jodohan. Menjadi broker hampir sama sulitnya dengan menjadi mak comblang :-D
Rumah adaah kebutuhan pokok. Semua keluarga pasti ingin memilikinya. Jika sudah punya yang kecil pun, masih ingin beli dan pindah yang lebih besar. Jika sudah punya yang besarpun masih pengin beli dan pindah di cluster yang lebih exclusive atau strategies. Begitulah manusia. Tidak pernah merasa puas.
Menjadi broker membuatku melihat sendiri. Betapa orangtua bukan hanya memberikan kasih sayang yagn berlimpah, tapi juga materi yang berlimpah. Aku beberapa kali menghandle klien yang mencari rumah untuk anaknya yang akan menikah. Wow sungguh pasangan yang beruntung!!
Aku tidak terkejut jika mereka bilang budgetnya 300-400 juta. Tapi aku benar-benar shock, nyaris tersedak, saat seorang klien berkata dia punya budget 1.5 M dan bilang besok menantunya akan datang melihat. Aku diminta mengantar lagi.
Pagi itu aku bertemu dengan sang menantu yang super beruntung. Seorang perempuan muda Chinese yang cantik, kurus tinggi, modis dan selalu berbahasa English. Tumben juga pikirku aku terpaksa meladeninya berbahasa English.
Tapi aku penasaran, kutanya sang ibu mertua yang kalo ngomong medok-suroboyoan, ”menantu Ibu orang asing ya ?” Sang Ibu mertua tertawa bangga. "Iya, Orang Taiwan. Ketemu anak saya waktu sama-sama kuliah di Australia." Aku ikut tertawa. Pantas aja selalu ngomong English!!
Walau sang menantu itu tidak menyukai rumah yang kutawarkan, tapi aku tidak menyesal. Aku senang pernah mengenal mereka. Seoarng Ibu mertua dan sang menantu yang super beruntung.
Kali lain tentang transaksi temanku. Dia menghandle rumah seharga 1.5 M. pembelinya menawar hanya sampai 1.3 M. Sulit tercapai titik temu. Aku bertanya heran "penjualnya butuh jual cepat gngak sih ? masak nggak mau turun ?"
Temanku bilang"Itulah aku sebetulnyakasihan. Yang punya rumah ini janda yang dicerai suaminya. Tadinya dia punya 3 rumah. Satu-satu dijual. Ini rumah terakhir . Dia memang tidak terbiasa bekerja. Jadi dia bertahan di angka 1.5M. kebutuhannya banyak. Anaknya masih pada sekolah.kasihan bener deh"
“Trus kenapa pembelinya nggak mau naik penawaran?"
“soalnya calon pembeli ini lihat rumah itu sudah pada bocor, nggak terawatt,Listrik dan air sudah diputus karena sudah lama menunggak. Pembelinya bilang segitu harga yang pantas.Dia kan masih harus banyak renov.”Aku miris. Kasihan. Jika rumah itu dijual, mereka akan tinggal dimana ?
Kabar berikutnya makin membuatku sedih. Begitu ada pembeli yang lebih serius, ternyata rumah itu tidak bisa ditransaksikan, sertifikatnya kena sita eksekusi marital. Tidak bisa dijual tanpa persetujuan mantan suami yang sekarang entah sudah berada dimana. Walau aku tidak kenal janda itu tapi aku kembali miris. Kasihan.
Ada lagi klien temanku. Klien ini perempuan yang masih muda, dia meminta patnernya membelikan rumah dengan budget yang cukup tinggi. Patnernya adalah seorang bapak yang sudah berumur.
Perempuan itu insisnt membeli rumah atas nama dia. Sang Bapak masih pikir-pikir, jika dia setuju membiayai, dia tidak punya hak atas rumah itu . Mereka tidak punya surat menikah. Perempuan ini lalu merayu temanku “Mbak tolong bantu saya meyakinkan bapak bahwa rumah itu sudah cocok untuk saya."
Temanku –seorang perempuan menikah baik-baik- jadi sebal.
Siapa tau perempuan ini mengganggu rumah tanga orang kan ? Temanku yang sudah senior itu akhirnya bilang apa adanya "kalo saya bantu meyakinkan, emang saya dapat bagian apa ?" perempuan itu speechless. Akhirnya transaksi itu batal , namun temanku tidak menyesalinya.
Banyak kisah-kisah kehidupan lain manjadi latar belakang jual beli rumah.Selain kisah tentang banyak keluarga bahagia, banyak juga kisah pembagian harta gono gini. Pembagian warisan. Perceraian. Istri kedua . Perempuan simpanan. Rumah sitaan. Tanah sengketa. Bisnis yang bangkrut, Dan banyak lagi.
Well, Menjadi broker rumah membuatku banyak punya wawasan, akan berbagai kisah kehidupan.
Tuesday, September 05, 2006
Mereka Memanggilku Tante
"Manager baru itu terlalu fungky dipanggil Ibu" begitu bisik-bisik diantara sekertaris saat aku awal bergabung di kantor kedua. Dekat bunderan HI.
Kantor ini memang punya culture yang konservatif. Bisa diliat dari gaya berpakaian, dan interaksi antar karyawan. Behave banget !! semua junior memanggil pak dan bu kepada para senior.
Aku yang punya pengalaman panjang di industri lifestyle lalu beradaptasi. Tapi tetap saja aku dibilang terlalu gaul . Mereka memang memanggilku "Bu" tapi aku melihat cewe-cewe sekretaris boss itu senyum-senyum geli.
Sampai suatu saat aku dan seorang supervisor, perempuan yang lebih muda 10 tahun datang ke acara ulangtahun MTV. Ini acara buat teenage yang jadi target market MTV dan product yang aku handle. Aku bongkar lemari bajuku. Memilih pakaian yang kira-kira proper. Aku nggak pengin terlihat aneh disana.
Acaranya rame. Penuh ABG. Banyak SPG berkeliaran. Mereka menawari product , memberikan sample.
“Silahkan dicoba Mbak” begitu SPG bilang ke supervisorku.
“Silahkan dicoba Tante “ begitu SPG itu bilang padaku.
Supervisorku tertawa. Aku cuma bisa nyenggir. Penampilan emang nggak bisa bohong. Aku udah tuwir. Aku lebih pantas jadi tante buat ABG-ABG itu.
Besoknya cerita soal “memanggil tante” beredar di kantor. Sejak saat itu diluar meeting formal- mereka lalu memanggilku tante :-)
Di lain kesempatan. Aku baru mau pulang dari semarang. Selesai mensupervisi acara teenage yang di sponsori perusahaanku. Panitia menitipkan seorang model cewe untuk aku dampingi. Kami satu pesawat. Kami ngobrol. Dia memanggilku tante. Penasaran aku tanya
"emang berapa umur kamu ?"
"Lima belas tahun tante !"
wow !! muda bange?! Padahal penampilannya udah kayak mahasiswi tingkat pertama.
"Emang berapa umur mama kamu ?" sekedar pembanding pikirku.
“Tiga tujuh, tante.” Aku yang saat itu berumur 35 cuma bisa nyengir.
Pantas saja. Dia memanggilku tante!!
"Tante, ini proposal yang harus di follow up" begitu kata sekretasris boss.
"Tante, ikut kunjungan outlet yuks!! " begitu kata sesama manager.
"Tante, presentasinya dah siap belum ? " begitu kata boss ku sambil ketawa geli.
Waduh ? Mereka memanggilku Tante !! :-D
Kantor ini memang punya culture yang konservatif. Bisa diliat dari gaya berpakaian, dan interaksi antar karyawan. Behave banget !! semua junior memanggil pak dan bu kepada para senior.
Aku yang punya pengalaman panjang di industri lifestyle lalu beradaptasi. Tapi tetap saja aku dibilang terlalu gaul . Mereka memang memanggilku "Bu" tapi aku melihat cewe-cewe sekretaris boss itu senyum-senyum geli.
Sampai suatu saat aku dan seorang supervisor, perempuan yang lebih muda 10 tahun datang ke acara ulangtahun MTV. Ini acara buat teenage yang jadi target market MTV dan product yang aku handle. Aku bongkar lemari bajuku. Memilih pakaian yang kira-kira proper. Aku nggak pengin terlihat aneh disana.
Acaranya rame. Penuh ABG. Banyak SPG berkeliaran. Mereka menawari product , memberikan sample.
“Silahkan dicoba Mbak” begitu SPG bilang ke supervisorku.
“Silahkan dicoba Tante “ begitu SPG itu bilang padaku.
Supervisorku tertawa. Aku cuma bisa nyenggir. Penampilan emang nggak bisa bohong. Aku udah tuwir. Aku lebih pantas jadi tante buat ABG-ABG itu.
Besoknya cerita soal “memanggil tante” beredar di kantor. Sejak saat itu diluar meeting formal- mereka lalu memanggilku tante :-)
Di lain kesempatan. Aku baru mau pulang dari semarang. Selesai mensupervisi acara teenage yang di sponsori perusahaanku. Panitia menitipkan seorang model cewe untuk aku dampingi. Kami satu pesawat. Kami ngobrol. Dia memanggilku tante. Penasaran aku tanya
"emang berapa umur kamu ?"
"Lima belas tahun tante !"
wow !! muda bange?! Padahal penampilannya udah kayak mahasiswi tingkat pertama.
"Emang berapa umur mama kamu ?" sekedar pembanding pikirku.
“Tiga tujuh, tante.” Aku yang saat itu berumur 35 cuma bisa nyengir.
Pantas saja. Dia memanggilku tante!!
"Tante, ini proposal yang harus di follow up" begitu kata sekretasris boss.
"Tante, ikut kunjungan outlet yuks!! " begitu kata sesama manager.
"Tante, presentasinya dah siap belum ? " begitu kata boss ku sambil ketawa geli.
Waduh ? Mereka memanggilku Tante !! :-D
Sunday, September 03, 2006
Kecelakaan-Sebuah Pengalaman Berharga
Kecelakaan. Emang selalu terjadi cuma dalam hitungan detik. Gubrak!! Tiba-tiba saja aku melihat motor itu jatuh dan dua penumpangnya terlempar lalu terhempas. Ups!! Aku tertegun.
Ya ampun! Ayah kan sudah kasih sein kanan, sudah melambat untuk U turn ke kanan depan Bintaro Plaza tadi siang. Ugh!! Tapi Motor itu terlalu ngebut untuk bisa berhenti. Brak!! Motor menabrak kanan depan Peugeot kami dengan keras, lalu terpelanting. Secara teknis mereka salah. Mereka bego. Udah tau mobil mau belok kanan mereka masih paksa untuk nyalip juga.
Kejengkelanku berubah jadi kecemasan saat si pengendara motor bangun, mengejar dan mengacungkan obeng tajam kearah kami. Dipikirnya kami akan lari. Padahal Ayah cuma menepikan mobil. Aku berseru ke mereka "Sabar pak..minggir dulu supaya nggak macet!!”
Ayah berpesan supaya aku dan anak-anak tunggu dimobil saja. Jadi aku cuma bisa melihat dari spion ayah membantu menepikan motor dan mengecek kondisi mereka. Duh?! kayaknya luka parah tuh!! Akhirnya Ayah kembali ke mobil cuma buat ngambil handphone dan berpesan supaya aku membawa anak-anak pulang duluan. Ayah mau antar korban ke rumah sakit. Mereka lalu naik taxi ke arah Bintaro Jaya sektor tujuh.
Dengan gemetar aku ganti menyupir Peugeot Ayah kearah pulang. Sampai sektor satu menjelang gerbang keluar kawasan Bintaro Jaya aku menepi lalu telp Ayah. Taxi mereka sudah dekat UGD RS International Bintaro. Tapi aku was-was. Tidak tenang. Aku kuatir terjadi apa-apa dengan Ayah, karena aku tau pengendara motor tadi sempat mengancam Ayah. Makanya kubilang kami akan nyusul saja. Ayah setuju. Mobil segera kuputar, kembali kearah sektor tujuh lalu parkir depan kantorku dalam kawasan niaga sentra menteng. Sebelah RSIB. Anak-anak bisa lebih rileks menunggu di kantor yang selalu buka walau weekend.
Musibah. Emang selalu terjadi tanpa terduga. Korban itu kakinya perlu dijahit depan belakang. parah banget!!. Mereka juga minta uang biaya pengobatan lebih lanjut. Ayah tidak punya pilihan lain selain setuju. Mereka cuma tukang. Bukan orang berpendidikan. Bukan orang berpunya. Tidak lagi mungkin berdebat siapa salah siapa benar dalam kecelakaan ini.
Aku tercekat melihat kuitansi UGD RSIB. AKu juga kaget begitu tau biaya yang Ayah berikan. Bukan uang sedikit. Ini jumlah yang mempengaruhi cash flow kami. Well, tapi hari gini, mana ada sih berobat yang murah ? Hm, Ini musibah bukan cuma buat mereka tapi juga buat kami. Kami berusaha mengikhlaskan.
Kecelakaan. Musibah. Memang selalu datang tanpa diundang. Tapi dibalik musibah ini kami masih berusaha bersyukur. Ayah tidak dicederain oleh teman-teman korban yang marah. Ayah masih bisa tegar mengantar ke UGD padahal ayah suka pingsan melihat banyak darah. Ayah masih mampu mengcover biaya pengobatan korban. Walau Peugeot kami rusak parah, kami bersyukur masih ada asuransi yang menangung.
Kecelakaan. Musibah. Memang seakan sebuah peringatan. So Honey..lets this accident become a valuable experience. Please take an extra care. Please control your speed. Please keep in mind that we always hope you drive safely home. We love you!
Ya ampun! Ayah kan sudah kasih sein kanan, sudah melambat untuk U turn ke kanan depan Bintaro Plaza tadi siang. Ugh!! Tapi Motor itu terlalu ngebut untuk bisa berhenti. Brak!! Motor menabrak kanan depan Peugeot kami dengan keras, lalu terpelanting. Secara teknis mereka salah. Mereka bego. Udah tau mobil mau belok kanan mereka masih paksa untuk nyalip juga.
Kejengkelanku berubah jadi kecemasan saat si pengendara motor bangun, mengejar dan mengacungkan obeng tajam kearah kami. Dipikirnya kami akan lari. Padahal Ayah cuma menepikan mobil. Aku berseru ke mereka "Sabar pak..minggir dulu supaya nggak macet!!”
Ayah berpesan supaya aku dan anak-anak tunggu dimobil saja. Jadi aku cuma bisa melihat dari spion ayah membantu menepikan motor dan mengecek kondisi mereka. Duh?! kayaknya luka parah tuh!! Akhirnya Ayah kembali ke mobil cuma buat ngambil handphone dan berpesan supaya aku membawa anak-anak pulang duluan. Ayah mau antar korban ke rumah sakit. Mereka lalu naik taxi ke arah Bintaro Jaya sektor tujuh.
Dengan gemetar aku ganti menyupir Peugeot Ayah kearah pulang. Sampai sektor satu menjelang gerbang keluar kawasan Bintaro Jaya aku menepi lalu telp Ayah. Taxi mereka sudah dekat UGD RS International Bintaro. Tapi aku was-was. Tidak tenang. Aku kuatir terjadi apa-apa dengan Ayah, karena aku tau pengendara motor tadi sempat mengancam Ayah. Makanya kubilang kami akan nyusul saja. Ayah setuju. Mobil segera kuputar, kembali kearah sektor tujuh lalu parkir depan kantorku dalam kawasan niaga sentra menteng. Sebelah RSIB. Anak-anak bisa lebih rileks menunggu di kantor yang selalu buka walau weekend.
Musibah. Emang selalu terjadi tanpa terduga. Korban itu kakinya perlu dijahit depan belakang. parah banget!!. Mereka juga minta uang biaya pengobatan lebih lanjut. Ayah tidak punya pilihan lain selain setuju. Mereka cuma tukang. Bukan orang berpendidikan. Bukan orang berpunya. Tidak lagi mungkin berdebat siapa salah siapa benar dalam kecelakaan ini.
Aku tercekat melihat kuitansi UGD RSIB. AKu juga kaget begitu tau biaya yang Ayah berikan. Bukan uang sedikit. Ini jumlah yang mempengaruhi cash flow kami. Well, tapi hari gini, mana ada sih berobat yang murah ? Hm, Ini musibah bukan cuma buat mereka tapi juga buat kami. Kami berusaha mengikhlaskan.
Kecelakaan. Musibah. Memang selalu datang tanpa diundang. Tapi dibalik musibah ini kami masih berusaha bersyukur. Ayah tidak dicederain oleh teman-teman korban yang marah. Ayah masih bisa tegar mengantar ke UGD padahal ayah suka pingsan melihat banyak darah. Ayah masih mampu mengcover biaya pengobatan korban. Walau Peugeot kami rusak parah, kami bersyukur masih ada asuransi yang menangung.
Kecelakaan. Musibah. Memang seakan sebuah peringatan. So Honey..lets this accident become a valuable experience. Please take an extra care. Please control your speed. Please keep in mind that we always hope you drive safely home. We love you!
Sedikit Tempat di Hati
Bip bip bip. Subuh itu 9500 Ayah menjerit-jerit. Alarm reminder. Ayah mengabaikan . Dia sedang sholat. Aku terpaksa bangun, lalu memencet pilihan stop. Melihat sepintas. Apakah STNK mobil habis? Adakah Tagihan yang duedate? Aku membaca sepintas. Cuma reminder pendek “Linda Birthday".
Aku kembali menarik selimut. Membatin. Alangkah beruntungnya seorang perempuan-istri orang- bernama Linda. Ayah memasang reminder on her birthday. Suamiku orang sibuk. Teman-temannya segudang. Dia tidak mungkin ingat semua ulang tahun teman-temannya. Dia memasang reminder di HP.
Aku tidak sesibuk Ayah. Aku tidak memasang reminder ulang tahun teman-teman dan sahabat-sahabatku. Aku menginggatnya dalam pikiran. Mencatatnya dalah hati. Ini hal yang aku lakukan sejak aku kecil. Jadi kalo aku lupa, well bisa jadi aku memang sudah tidak mengingatnya.
Aku dan ayah berpendapat sama. Sedapat mungkin mengucapkan selamat ulangtahun kepada teman-teman, saudara dan sahabat. Ini suatu hal kecil yang berarti besar. Well, besar kecil sebetulnya relatif. Bagi siapa ? Aku dan Ayah saja berbeda pendapat soal ini.
Mengucapkan selamat ulang tahun adalah hal kecil. Setuju. Agreed. Sms murah. Menelphon sekedar bilang Happy Birthday juga nggak mahal. Berati besar buat yang menerima ? Itu asumsi yang berlaku umum. Karena ayah tidak merasa menerima ucapan selamat ulang tahun sebagai hal yang besar. Biasa aja. Berbeda dengan aku yang merasa menerima ucapan ulang tahun sebagai hal yang istimewa. Hal yang berharga.
Itulah sebabnya. Ayah mengirimkan banyak sekali selamat ulang tahun sepanjang tahun. Reminder di 9500 setia mengingatkannya. No wonder. Dia juga menerima banjir sms dan telp happy birthday di hari ulangtahunnya. Nyaris sepanjang hari. Ayah menganggapnya sebagai hal yang biasa.Sudah sewajarnya.
Aku mengirimkan cukup banyak selamat ulang tahun sepanjang tahun. Tentu saja tidak sebanyak ayah karena aku tidak memakai reminder. Aku bersyukur. Walau juga tidak sebanyak Ayah. Aku masih menerima sms dan ucapan happy birthday di hari ulang tahunku. Aku menganggapnya sebagai hal yang istimewa.
Apanya sih yang special ? ucapan, harapan, dan doanya kah ? ?
I realized It might be nice. It might be cliché
Sepotong happy birthday ? Sudah umum
Harapannya ? nyaris seragam, cuma copy paste :-)
Doanya ? kuharap tulus.
Menurutku, yang paling berharga adalah inget nya. Aku tidak perlu tahu apakah mereka yang mengirim ucapan happy birthday mencatat ulangtahunku dalam reminder HPnya atau mencatatnya dalam hati. Yang aku tahu mereka ingat ulangtahunku. Well, paling tidak mereka berusaha mengingat ulangtahunku :-)
Aku merasa beruntung. Aku bersyukur. Masih ada orang yang mengingat ulangtahunku. Karena itu berarti aku masih menempati, secuil tempat di ingatan, sedikit tempat dihati orang-orang itu. Orang-orang yang mengucapkan selamat ulangtahun untukku. Aku berterimakasih. Aku menghargainya. Thanks..thank so much :-D
Aku kembali menarik selimut. Membatin. Alangkah beruntungnya seorang perempuan-istri orang- bernama Linda. Ayah memasang reminder on her birthday. Suamiku orang sibuk. Teman-temannya segudang. Dia tidak mungkin ingat semua ulang tahun teman-temannya. Dia memasang reminder di HP.
Aku tidak sesibuk Ayah. Aku tidak memasang reminder ulang tahun teman-teman dan sahabat-sahabatku. Aku menginggatnya dalam pikiran. Mencatatnya dalah hati. Ini hal yang aku lakukan sejak aku kecil. Jadi kalo aku lupa, well bisa jadi aku memang sudah tidak mengingatnya.
Aku dan ayah berpendapat sama. Sedapat mungkin mengucapkan selamat ulangtahun kepada teman-teman, saudara dan sahabat. Ini suatu hal kecil yang berarti besar. Well, besar kecil sebetulnya relatif. Bagi siapa ? Aku dan Ayah saja berbeda pendapat soal ini.
Mengucapkan selamat ulang tahun adalah hal kecil. Setuju. Agreed. Sms murah. Menelphon sekedar bilang Happy Birthday juga nggak mahal. Berati besar buat yang menerima ? Itu asumsi yang berlaku umum. Karena ayah tidak merasa menerima ucapan selamat ulang tahun sebagai hal yang besar. Biasa aja. Berbeda dengan aku yang merasa menerima ucapan ulang tahun sebagai hal yang istimewa. Hal yang berharga.
Itulah sebabnya. Ayah mengirimkan banyak sekali selamat ulang tahun sepanjang tahun. Reminder di 9500 setia mengingatkannya. No wonder. Dia juga menerima banjir sms dan telp happy birthday di hari ulangtahunnya. Nyaris sepanjang hari. Ayah menganggapnya sebagai hal yang biasa.Sudah sewajarnya.
Aku mengirimkan cukup banyak selamat ulang tahun sepanjang tahun. Tentu saja tidak sebanyak ayah karena aku tidak memakai reminder. Aku bersyukur. Walau juga tidak sebanyak Ayah. Aku masih menerima sms dan ucapan happy birthday di hari ulang tahunku. Aku menganggapnya sebagai hal yang istimewa.
Apanya sih yang special ? ucapan, harapan, dan doanya kah ? ?
I realized It might be nice. It might be cliché
Sepotong happy birthday ? Sudah umum
Harapannya ? nyaris seragam, cuma copy paste :-)
Doanya ? kuharap tulus.
Menurutku, yang paling berharga adalah inget nya. Aku tidak perlu tahu apakah mereka yang mengirim ucapan happy birthday mencatat ulangtahunku dalam reminder HPnya atau mencatatnya dalam hati. Yang aku tahu mereka ingat ulangtahunku. Well, paling tidak mereka berusaha mengingat ulangtahunku :-)
Aku merasa beruntung. Aku bersyukur. Masih ada orang yang mengingat ulangtahunku. Karena itu berarti aku masih menempati, secuil tempat di ingatan, sedikit tempat dihati orang-orang itu. Orang-orang yang mengucapkan selamat ulangtahun untukku. Aku berterimakasih. Aku menghargainya. Thanks..thank so much :-D
Saturday, September 02, 2006
Proud of It !!
Kenapa ya orang malu bilang umur ?? Aku sih selalu jujur untuk itu.
Kenapa ya orang malu dibilang tua ?? Aku sih nggak terlalu perduli soal itu.Aku memang sudah tuwir. Kalo kubilang hampir 40, banyak yang nggak percaya memang. Banyak yang menaksir umurku 32-33. waduh ?
Thanks. Aku tersanjung.
Mungkin karena aku banyak tertawa. Aku banyak tersenyum.
Penampilan sepertinya mendiscount umurku.
Tahun lalu seorang sahabat mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Dia mengutip sebuah iklan rokok yang terkenal “Menjadi tua itu pasti menjadi dewasa itu pilihan"
Jadi ? Selama bertambahnya umur menjadikan aku bertambah dewasa, aku bertambah bijaksana, aku bertambah sabar, aku bangga akan umurku. Aku memilih menjadi perempuan dewasa yang –mudah-mudahan bisa-bijaksana dan sabar. Amin.
Today I’m 37. And I’m Proud of it !!
Kenapa ya orang malu dibilang tua ?? Aku sih nggak terlalu perduli soal itu.Aku memang sudah tuwir. Kalo kubilang hampir 40, banyak yang nggak percaya memang. Banyak yang menaksir umurku 32-33. waduh ?
Thanks. Aku tersanjung.
Mungkin karena aku banyak tertawa. Aku banyak tersenyum.
Penampilan sepertinya mendiscount umurku.
Tahun lalu seorang sahabat mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Dia mengutip sebuah iklan rokok yang terkenal “Menjadi tua itu pasti menjadi dewasa itu pilihan"
Jadi ? Selama bertambahnya umur menjadikan aku bertambah dewasa, aku bertambah bijaksana, aku bertambah sabar, aku bangga akan umurku. Aku memilih menjadi perempuan dewasa yang –mudah-mudahan bisa-bijaksana dan sabar. Amin.
Today I’m 37. And I’m Proud of it !!
Friday, September 01, 2006
A Chicken Soup Book
Back to jaman gue masih ngangtor di Kuningan.
Saat itu kalo aku ke Gramedia aku suka cek apakah ada buku baru dari seri chicken soup. Ya. Aku menyukainya. Kalo lagi sedih, aku suka baca buku itu. Membuatku sadar bahwa banyak orang di dunia ini juga bermasalah. Mereka juga sedih dan mereka survive. Aku merasa aku nggak sendiri. Banyak orang bernasib sama or even worse.
Aku mengkoleksi buku-buku chicken soup…..for woman soul1, woman soul2, for mother soul1, mother soul2, for couple soul, for the soul, for unshink soul. Tapi tentu saja aku melewatkan chicken soup for teenage soul dan for christian soul.
Atau seperti saat itu, aku melihat buku chicken soup baru judulnya for cats and dogs lover. Aku mencibir. Emang ada yang mau beli buku itu ? seberapa sih kecintaan terhadap kucing dan anjing sampai harus dbukukan segala ?
Beberapa hari kemudia aku datang ke meja kerja temanku. Kami sama-sama marketing manager, tapi kami menghandle brand yang berbeda. No wonder meja kerja kami berjauhan. Dia tidak ada di tempat. Tapi yang membuatku terkejut diatas mejanya ada buku chicken soup terbaru judulnya for cats and dog lovers. Aku tertegun sambil membolak-balik halaman buku itu.
Kutanya asitennya yang ada dekat situ “Sara tuh sayang kucing atau anjing ya ?”
Si asisten menjawab “iya, dia kan cukup lama nikah tapi belum punya anak. Makanya dia sayang banget sama anjingnya yang namanya alma".
Aku nyengir. Wah? Ternyata ada juga yang beli buku itu. Dan nggak jauh-jauh!! Teman sekantor gue ndiri!! Ups !! ternyata aku underestimate dengan buku ini.
Sara resign. Empat bulan kemudian aku resign juga. Setelah dia dan aku pindah ke kantor baru yang berbeda kudengan kabar bahwa dia hamil. Aku menelphonnya. Mengucapkan selamat. Kami tertawa-tawa. Aku membayangkan, sudah saatnya dia membaca chicken soup for the expectant mother :-)
Saat itu kalo aku ke Gramedia aku suka cek apakah ada buku baru dari seri chicken soup. Ya. Aku menyukainya. Kalo lagi sedih, aku suka baca buku itu. Membuatku sadar bahwa banyak orang di dunia ini juga bermasalah. Mereka juga sedih dan mereka survive. Aku merasa aku nggak sendiri. Banyak orang bernasib sama or even worse.
Aku mengkoleksi buku-buku chicken soup…..for woman soul1, woman soul2, for mother soul1, mother soul2, for couple soul, for the soul, for unshink soul. Tapi tentu saja aku melewatkan chicken soup for teenage soul dan for christian soul.
Atau seperti saat itu, aku melihat buku chicken soup baru judulnya for cats and dogs lover. Aku mencibir. Emang ada yang mau beli buku itu ? seberapa sih kecintaan terhadap kucing dan anjing sampai harus dbukukan segala ?
Beberapa hari kemudia aku datang ke meja kerja temanku. Kami sama-sama marketing manager, tapi kami menghandle brand yang berbeda. No wonder meja kerja kami berjauhan. Dia tidak ada di tempat. Tapi yang membuatku terkejut diatas mejanya ada buku chicken soup terbaru judulnya for cats and dog lovers. Aku tertegun sambil membolak-balik halaman buku itu.
Kutanya asitennya yang ada dekat situ “Sara tuh sayang kucing atau anjing ya ?”
Si asisten menjawab “iya, dia kan cukup lama nikah tapi belum punya anak. Makanya dia sayang banget sama anjingnya yang namanya alma".
Aku nyengir. Wah? Ternyata ada juga yang beli buku itu. Dan nggak jauh-jauh!! Teman sekantor gue ndiri!! Ups !! ternyata aku underestimate dengan buku ini.
Sara resign. Empat bulan kemudian aku resign juga. Setelah dia dan aku pindah ke kantor baru yang berbeda kudengan kabar bahwa dia hamil. Aku menelphonnya. Mengucapkan selamat. Kami tertawa-tawa. Aku membayangkan, sudah saatnya dia membaca chicken soup for the expectant mother :-)
Subscribe to:
Posts (Atom)