Friday, April 20, 2007

tHe LaSt MaN sTanDinG

Sistem pengadilan di negara ini butuh seorang saksi. Begitu pula sebuah sidang di pengadilan agama bekasi.

Menjadi saksi. Bukan perkara gampang. Disaat diri tak tau apa yang sebenarnya terjadi, menjadi saksi bukan hal yang mudah. Konsekuensi bukan hanya di dunia, pertanggungan jawaban menanti di akhirat kelak.. Aku menolak. Lebih tepat aku menolak dengan keras. Ayah menolak. Lebih tepat ayah berlindung pada alasan klise. Sibuk di kantor.

At the end..there is no other choice. There is only the last man standing. PaPi. He is the only man with huge responsibility. He is the last man with big accountibility. Aku sangat concern, sebab menjadi saksi bukan cuma urusan dunia, akhirat menanti. Namun PaPi bukanlah manusia bodoh. Dia selalu berpikir dalam diam, terlalu pelit berkata banyak. He simply said that we need no worries..

Well, I believe in you Bro..I know you're good damn smart! just tell them the truth and only the truth..I know I understand..its hard to be the last man standing.. the last man that we could count on during the crisis.. please just do your best...

Hari selasa pagi PaPi ngga masuk kantor. Sakit , begitu kata Ayah yang sekantor. Waduh? padahal rabu adalah jadwal sidang di bekasi lho... Rabu pagi Papi belum juga ngantor, namun dia tetap memaksakan diri pergi ke PA bekasi. Hih, rupanya commitmen sebagai the last man standing tetap Papi penuhi, dalam kondisi sakit sekalipun...

Uhm, love you Bro..forever..and always..

No comments: