Sunday, March 02, 2008

Obituary – Profesor Severus Snape

"I can teach you how to bottle fame, brew glory, even stopper death -- if you aren't as big a bunch of dunderheads as I usually have to teach." ( Severus Snape )

Nyesek. Begitu perasaan yang terasa setelah menamatkan buku Harry Potter yang ke tujuh. Setelah bertahun tahun setia menunggu launching bukunya, menjadi bagian dari antrian mengular demi mendapatkan ticket film Harry Potter, akhirnya kita tiba pada buku ketujuh dan terakhir- The Deathly Hallows. Semua buku Harry Potter itu seperti punya kekuatan sihir. Sekali dibaca..nggak bisa lepas sebelum tamat euy..

Eh? Tapi kenapa nyesek? Untuk sebuah buku anak anak yang umumnya happy end, buku terakhir ini terasa berat. Kenapa? Karena banyak tokoh yang populer harus mati. Kematian Sirius Black di buku kelima dan meninggalnya Dumbledore di buku ke enam, seakan enteng dibanding banyak kematian di buku ke tujuh ini.

Berawal dari Mad Eye Moody ..can you imagine? Its hard to believe..one of the tough auror itu? Sudah harus mati diawal bab buku ke tujuh. Lalu pasangan suami istri Tonks-Lumpin…Tragedi Fred yang mati muda meninggalkan George saudara kembarnya, adakah keceriaan tersisa untuknya? Masih banyak lagi sih, tapi buatku paling nyesek adalah kematian Severus Snape.

Sejak buku pertama Snape digambarkan sebagai peran antagonis yang misterius. Double agen. Kita tidak pernah tau, kepada siapa kesetiaannya diberikan. Hogwarts? Orde Phoniex? Kementrian Sihir? Atau Dia ”Yang namanya tak boleh disebut”. Jika untuk jajaran murid Hogwarts aku memilih duo kocak George dan Fred Weasly sebagai favorit. Untuk tokoh dewasa, akhirnya aku memilih Profesor Sverus Snape yang berhidung bengkok dan berambut hitam lurus berminyak.

Aku tau ini bukan pilihan populer. Sebagai mantan Death Eater, musuh bebuyutan Harry Potter, dan bahan olok olok geng populer James Potter-Sirius Black-Lumpin-Petergrew-saat sekolah bareng di Hogwarts. Guru pelajaran ”poison” yang super galak dan punya obsesi mengajar ”Defense Against the Dark Art”. Profesor Severus Snape? Hiiih...ngga banget deh...

Buku ketujuh seakan menjelaskan segalanya. Begitu juga dengan sosok misterius Snape yang ngirit omong dan selalu sinical. Jagoan Occlumency dan Legitimency, pakar vitaserum dan ramuan polijus. Patromasnya yang berbentuk rusa betina. Kepada siapakah kesetianya diberikan? Surprisely...ternyata pada Lili Potter, tetangga sekaligus teman bermainnya sejak kecil.

Sesungguhnya banyak hal yang dilakukan Snape untuk melindungi Harry, anak dari Lili yang dikasihinya, sayangnya tingkah Harry sangat mirip dengan James yang begitu menyebalkan buat Snape. Melalui pelajaran private occlumency dan legitimency Harry-tanpa sengaja, off course-bisa melihat pengalaman pahit Severus muda yang selalu jadi object keisengan James and the gang, perseteruan Severus dan James, juga kenangan indah Snape akan Lili Potter, bahkan sebelum mereka masuk Hogwarts.

Jadi? kepada siapa kesetiamu diberikan? Kusarankan lebih baik belajar occlumency, untuk melindungi isi pikiranmu, sebelum aku menerobos masuk ingatanmu dengan tongkat sihir teracung dan berseru ....Legitimency!! Ah, sosok Profesor Severus Snape telah mengajariku, banyak hal tak terduga bisa terjadi dimana saja ....with or without magic ....lumos!!

2 comments:

Anonymous said...

oi..oi..

banyak banget istilah2 harry potter yang lu salah sebut...
bahkan nama karakternya pun ada yang salah sebut...

sekedar ngasih tau aja..
1.lupin.....bukannya lumpin
2.pettigrew....bukan petergrew
3.legilimency....bukannya legitimency....

dan pada saat snape meng legilimens harry dia ngomongnya "legilimence"...bukannya legitimency...


dan masih banyak lagi kesalahan tulis yang tertera di artikel lo yg gak bisa gua tulis atu2...

entah itu karna salah tulis apa emang gak apal tapi maksain buat ditulis...



saran gua....
kalo mau nulis....diliat lagi dan dibuka dulu bukunya....

Anonymous said...

oh ya...satu lagi dari gua...

vitaserum itu tulisan yg bener "veritaserum"....
bukannya vitaserum....