Saturday, September 08, 2007

Pilihan Kehidupan

Hidup ini memberikan kita ujian yang sama, pilihan yang berbeda, begitu seorang sahabat bilang
Hidup ini soal pilihan, uhm, apa iya??

Ingin rasanya memaki. Mengomel panjang lebar. Apa iya hidup ini pilihan?? Kok gue merasa kehidupan telah memilihkan banyak hal buat gue. Semua sudah default. Gue harus ngejalaninnya. Kadang terseok penuh air mata. Kadang bersinar terang bagai matahari siang hari. Buat gue hidup lebih kayak naik jet coaster. Naik turun. Pasang surut kayak ombak di tepi pantai. Mungkin itulah kenapa banyak orang bilang gue moody.

Hidup ini pilihan, kita dihadapkan pilihan dikendalikan perasaan atau mengendalikan perasaan, bagitu kata sahabat yang lain. Ugh!! Apa iya??

Ingin rasanya mengeluh. ngedumel tanpa akhir. Apa iya hidup ini pilihan? Kok gue sering bertemu pada kenyataan apa yang gue jalani salah. Apa yang gue lakoni tidaklah benar. Menyisakan gue sepenggal kata menyesal. Well, mungkin itulah kenapa “menyesal” adalah my middle name, selain “emosional” dan “cengeng” *halah*

Menyesal tidak menyesal adalah pilihan
Emosional dan tidak emosional adalah pilihan
Cengeng dan tidak cengeng adalah pilihan.

Jadi? Kalo gue pilih menyesal, emosional dan cengeng sepertinya itu berarti gue memilih dikendalikan perasaan dibandingkan mengendalikan perasaan. Dan gue benci itu, makanya gue menangis.

Lalu, kalo gue pilih tidak menyesal, tidak emosional dan tidak cengeng, itu berarti gue memilih mengendalikan perasaan dibandingkan dikendalikan perasaan. Dan gue tidak nyaman dengan itu, makanya gue menangis.

At the end –apapun pilihannya- gue tetap menangis.

Nah?? Siapa bilang hidup ini (selalu) menawarkan pilihan?

Atas nama profesionalisme. Atas nama kewajiban. Atas nama norma masyarakat. Butuh keberanian lebih buat memilih jalan yang berbeda. Dan gue tidak punya nyali sebesar itu!! Kalopun gue sanggup memilih. Seringkali gue nggak sanggup menjalani konsekuensinya. Makanya at the end, gue tetap sering menangis.

Hidup ini terlalu Indah, buat ngeributin hal hal kecil, begitu seorang sahabat mengingatkan.
Lho? besar kecil. Itu kan relative, batin hatiku
But hey!! Adalah suatu pilihan melihat satu hal jadi besar atau kecil, kata isi kepalaku
*halah*… sudahlah…soal besar kecil ini. bakal jadi diskusi panjang yang ngga akan kelar.

Yang jelas, alangkah beruntung punya sahabat sahabat yang mau berbagi sudut pandang yang berbeda tentang pilihan dalam kehidupan.. Menyadarkanku, hidup ini Indah kok. Bersyukurlah….Alhamdulillah… .

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.