Keyakinan bahwa shalat di masjid nabawi memberikan keutamaan pahala yang berlipat ganda membuat banyak orang justru berlebihan. Sholat sunat rawatib yang sudah jelas aturannya malah jadi rancu karena-entah siapa yang memulai-banyak orang menganggap setiap sholat fardhu selalu diawali dan diakhiri dengan sholat sunnah rawatib.
Teman sekamarku yang pemahaman ilmunya bagus punya pengalaman menarik. Setelah sholat ashar, banyak orang berdiri untuk sholat sunnah.
Kalau ilmu kita nanggung kita akan latah ikut ikutan berdiri untuk sholat sunnah. Padahal jelas kuingat sejak aku kenal sholat saat SD , bahwa tidak ada sholat apapun diantara waktu ashar dan magrib.
Teman sekamarkku diapit dua perempuan Indonesia yang sama sama tidak saling kenal. Sebelah kanan berdiri untuk sholat sunnah usai shalat ashar. Yang disebelah kiri bertanya pada temanku “mereka sholat apa ? bukannya nggak ada sholat sunnah setelah Ashar”
Temanku bilang “nggak tau ya...Bukannya jadi haram kalo ngga ada dasar hukumnya ?”
Perempuan sebelah kanan yang baru dapat satu rakaat shalat segera berhenti sholat sambil beristigfar. “Astagfirullah Dik…saya lupa!! Iya bener...ngga ada sholat apapun setelah ashar” Perempuan itu terlihat menyesal. Well, itulah gunanya punya ilmu...supaya nggak latah ikut ikutan.
Jika kita jeli mengamati sekitar. Kita akan lihat perempuan dari lain bangsa punya gaya sholat yang berbeda. Well, menurutku itu oke oke aja...tiap mahzab punya keyakinan yang berbeda kan ??
Akan tetapi ada satu kejadian yang membuat kami annoying. Kami merasa irritate meliat dua perempuan tua India sholat bukan menghadap kiblat. Mentang mentang shaf sudah penuh. Dengan santai mereka duduk depan barisan shaf dan sholat sunah menghadap kanan, menyampingi kiblat. Aku dan banyak perempuan disekitar mereka menatap dengan mata terbelalak lebar. Heran. Terkejut !!Duh ? sister !! its totally wrong !! Bagaimana menegur mereka ?? mereka nggak bisa English.
Seorang India yang lebih muda, yang berada dekat mereka terlihat sangat malu. Dengan muka merah padam dia mengecam....menegur keras kedua perempuan tua India itu dalam bahasa urdu..bla..bla..bla..wah rame…Astagfirullah al adzim. Ternyata itulah gunanya kita harus cukup berilmu. Supaya bisa beribadah dengan benar.
Satu hal lagi yang kuingat jelas, saat jalan bedesakan keluar dari masjid nabawi seusai sholat. Perempuan madura disebelahku mengusap-usap pintu masjid yang berlapis emas lalu mengecupnya. Hey ?? What are you doing?? Aku terbelalak melihatnya!! Seorang askar yang melihat kejadian itu segera menepis tangan perempuan madura itu seraya berseru lantang “Haram!! Haram!!” Perempuan itu cuma nyengir. Aku menatapnya dnegan pandangan sebal. Astagfirullah al adzim. Sungguh!! Kita harus cukup punya ilmu agar tidak terjebak dalam hal hal yang berlebihan dan tidak ada dasar hukumnya..
Well, tapi perempuan tetap perempuan-even di masjid Nabawi. Aku pernah sholat dzuhur bersebelahan dengan seorang Ibu dari Kalimantan yang pergi berhaji bersama keluarga. Anaknya yang berusisa 17 tahun sholat disebelah ibunya itu. Aku perhatikan anak ittu modis habis!! Jacketnya gaya betul!! Kerahnya penuh dengan bulu bulu. Udah kayak jacket artis Hollywood. Keren sih, tapi apa iya proper dipake ke masjid?? Udah gitu anak itu masih sempat tanya sama diriku “Kakak kan udah seminggu disini, tau nggak dimana beli sepatu kayak yang dipake orang orang turki itu ??"
Sepatu khusus di masjid yang di pake perempuan perempuan turki itu emang unik. tapi aku gak pernah liat dijual di toko sekitaran nabawi ini. Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum geli, walau masih gadis kecil, dia tetap perempuan yang udah concern penampilan.
Satu lagi Saat bersiap pulang usai sholat subuh, seorang perempuan Malaysia belia mengamit bahuku…”excuse me…where did you buy your syal..its nice... and look so practical” . Aku memberikan ancer ancer ditoko mana aku membeli membeli syal yang kupake saat itu dan estimasi berapa harganya. Sambil membatin geli dalam hati..ck..ck..dasar perempuan!! Di masjid aja masih sempat mikir belanja!!
Ah, serba serbi tentang perempuan di masjid Nabawi...emang banyak ragam dan macamnya.
No comments:
Post a Comment