Monday, March 12, 2007

Daddy Always Right

Ke Citos. Biasanya undangan untuk datang ke Citos selalu kusambut dengan antusias. Bayangan akan hangout sama teman. Chit chat sambil ngopi ngopi pastilah menyenangkan.

Tapi tidak kali itu. Rabu malam itu aku menyetir karimunku ke citos dengan galau. Aku bersabar menembus macetnya TB simatupang seiring bubarnya pertandingan persija di stadion lebak bulus. Lautan warna orange dimana mana.

Lambatnya laju mobil membuat pikiranku melayang beberapa tahun silam. Sebuah penyesalan mengores panjang. Please forgive me Bapak. I’ve against your concern few years ago….and now ..I know that you right…Uhm, you're always right..for many thing…almost for everything…

Ugh!! ...I hate that…I hate the fact that my dad is always right!! ...You know why ? coz I always argue with him. Against him. For many things. Almost for everything. Just realize I’m nothing compare to him…his concern is always damn RIGHT !!

Teringat cerita HC Andersen yang kubaca jaman kanak kanak . Ayah selalu benar. Seorang ayah selalu benar. Walau butuh beberapa tahun untuk membuktikannya. Pada akhirnya Bapakku selalu benar.

Kini, walau jauh dilubuk hati kecilku masih mempertanyakan apakah ini keputusan yang benar, namun semua suara dikiri kanan sudah mencapai kata sepakat. Bulat. Mantap. Semua itu demi kebaikan bersama. Semua ini agar tak ada lagi yang terluka. Luka lama yang masih berbekas. Janganlah ditambah dengan luka baru.

Jangan menangis, pintaku. Padahal aku sendiri menangis berkepanjangan
Yang tegas dong..jangan plin plan !! seruku. Padahal aku sendiri tak tau apakah aku bisa tegas jika pilihan itu datang padaku.
Relakan..Ikhlaskan…kataku. Padahal aku sendiri belum tentu bisa ikhlas dan rela jika kejadian ini tiba padaku.

Memang menasehati, memberi input. Memberikan support. Adalah hal mudah. Menjalaninya adalah bagian yang tersulit. My daddy knows that..so that’s why he’s not only talk…he’s take care everything…back to the old days….when our Daddy always take care everything for his four kids… the kids that already grown up now…but we couldn’t deny the fact that we still need our Daddy opinion and support…coz you know what ? My daddy..Our daddy.. is always right…

HP ku berdering.“Aku dah sampai citos” kata Dian
“Aku masih cari parkir “ kataku.
Malam itu Bapak memang memintaku mendampingi Dian bertemu dengan seorang pengacara di citos.

Uhm, adik bungsuku yang dulu manja. Adik bungsuku yang dulunya dimanja. Kini harus bertahan menghadapi pasang surut kehidupan. Don’t worries Sis..coz we have a great Daddy. A Daddy who always have a right decision. A Daddy who always wish for our happiness.... Just hang on…Sis..karena pasang surut kehidupan masihlah panjang.

Aku menggandeng adikku di citos usai sesi konsultasi. Walau heran aku bersyukur.. tak ada lagi airmata yang tumpah. Uhm, I proud with you sis…

“gue traktir Baskin Robin yuks..” kataku. Makan ice cream bareng barangkali membuat kami lebih baik, pikirku.
“nggak ah…pulang aja” pintanya.

Ya sudahlah. Whatever you want. Whatever you wish for… just want to tell you that I always love and care with you.. sis….

Maafkan kami Mamah..impian akan potret keluarga besar yang sempurna..ternyata bukan milik kita. Please forgive us Bapak...harapan akan hari tua yang tenang dan damai..ternyata tak mudah terwujudkan..

No comments: