Friday, March 23, 2007

Sedih Tak Berujung..

“Mami, dicari Bunda tuh…”
“Lho?? Kenapa ? Ada apa dengan Bunda?”
“Uhm, kayaknya sedih tak berujung…” begitu kata Papi pada istrinya

“Bunda, Ikut kelas yoga yuk?” ajak Mami, adik iparku itu
“Aerobik?”
“Berenang?”
Aku bilang thanks. Aku menolak semuanya...

Akhirnya aku prefer ikut ayah pergi massage di Bersih Sehat Pondok Indah. Pijat. Membuang jauh kepenatan tubuh karena kurang tidur, tapi tetap menyisakan keletihan pikiran...Well, namun at least acara pijat ini membuatku lebih baik. I feel less miserable di akhir longweekend kemaren.

Tapi ternyata kesedihan belumlah berujung, saat kamis pagi Mbak Ary menelphon dengan panik dari palembang “kowe ora nang condet?”
“Lho ?? ngopo ?”
“Mamah gerah”

Ugh!! Kenapa mbak Ary yang jauh justru bisa tau lebih dulu?? Pasti deh Bapak yang memberitahu. Aku kembali menangis. Aku minta sopir menyiapkan mobil, lalu meluncur ke condet.

Rumah condet sepi. Mamah di rumah sendirian, karena Bapak pergi mengajar Aku sempat menggoda Akbar yang sedang disuapin oleh babysitternya, nonggo dirumah mamah. "Nengokin Uti juga ya sayang ??" Akbar-junior kedua Papi, yang belum lagi genap dua tahun- ketawa ketawa gembira. Ah, anak anak memang seakan tak kenal duka.

Alhamdulillah, kondisi mamah tidak seburuk bayanganku saat mbak Ary menelphon.
Wis tho Mah, ojo dadi pengalih…”
“Aku ki pengin ngunek ngunek ke wong…tapi ora tekan”..
Uhm, ya..Mamahku itu emang selalu jaim. Maki maki. Manalah pernah??
Yo wis tho..ojo dipikir nemen nemen..

Mamahku lebih banyak diam. Hah!! Aku sendiri capek membahas masalah yang itu itu juga. Aku mencari topik obrolan lain yang lebih enteng. Ringan dan lucu. Soal anak anak, kegiatan kantor dan kuliahku. Untunglah Mamah mau ikut tertawa...

Walau ingin, tapi aku tidak bisa berlama lama. Lewat tengah hari aku sudah sampai rumah. Saat hendak merebahkan tubuh penat ini buat bobo siang, Mbak Ary meng-sms “piye kondisi Mamah?” Kami lalu bertukar sms panjang Jakarta-Palembang...dan ini membuatku kembali menangis…

Kejadian kamis kemaren. Menyisakan diriku sebuah pertanyaan besar tak terjawab. Kapan semua ini akan berakhir?? Kapankah kesedihan ini akan berujung…??

No comments: