Monday, February 05, 2007

Mabit di Muzdalifah (3) Sebuah catatan tentang KBIH

Saat aku sudah berbaring di tenda di mina, seorang teman sekamar baru saja sampe dan menghampiriku “waaaah dari askar lift.. sekarang jadi askar muzdalifah juga ya…” dia mengoda. Aku tersenyum tipis.

“setelah aku dan ayah lewat, apa rombongan ungu itu masih juga nyerobot ?”
“ya iyalah….” kata temanku santai.
“trus ? kalian nggak marah ? nggak ada yang memperingatkan ??"
“uhm ada sih….pak sby dan dua ibu dari imam bonjol yang ngelarang. kaya dikau dan si ayah juga “kata temanku lagi.

Imam Bonjol adalah KBIH kedua yang tergabung dalam kloter kami. Aku bisa membayangkan pak SBY dan dua ibu dari KBIH Imam Bonjol tadi. Uhm, aku mengerti kalo mereka juga melarang. Bagaimana pun menyerobot bukanlah tindakan terpuji. Menyerobot mendzalimi orang. Dimana letak kewarasan orang orang itu?? Tidakkah mereka punya etika??

Sungguh, aku menyimpan ketidak mengertian panjang akan “rombongan ungu" KBIH dari Bogor yang tergabung dalam kloter sekian Jawa Barat itu. Siapa sih mereka ??

Karena kami satu mahtab (semacam satu RW RT gitu), akhirnya aku punya informasi lebih tentang mereka, saat mengobrol dengan teman ayah-haji mandiri-yang satu kloter dengan mereka.“emang kloter kalian sampe di muzdalifah jam berapa ?”tanyaku
“jam sebelas”
“Lho kok jam dua belas udah nyerobot antrian kita?” protesku sengit.
“Waah.. kita kan nggak. kita duduk duduk dulu, subuh baru berangkat ke Mina.”
Uhm, fair enough kalo mereka subuh baru jalan. Kenapa KBIH itu nggak bisa seperti mereka ? padahal mereka satu kloter!!

“KBIH apa sih itu ??“ tanyaku penasaran.
Teman ayah itu menyebut satu nama dan bilang “ kita juga capek satu kloter ma mereka, waktu di Mina kan jatah tenda haji mandiri diserobot. Dipake juga ma mereka.”
“trus ? kalian diem aja??”
“ya kita lapor sama kepala kloter. Males ah ribut ma mereka “
“Trus?? Apa tindakan kepala kloter?”
“Kita dicariin tenda lain. Susahlah…KBIH itu sama kepala kloter kita juga berani ngelawan kok.”

Aku makin tercengang mendengar cerita berikutnya saat temanku itu bilang KBIH itu sangat komersial. mewalikan melempar jumrah, mendorong kusi roda, semua di-duit-in. Astaghfirullah al adzim.

No wonder, saat ada penjarahan dapur umum dan penyeroboton bis mina-mekkah di mahtab 7, kebanyakan orang di mahtab 7 langsung mencibir. Halah..paling rombongan unggu dari Bogor itu!! ih, malu maluin.. you know

So begitulah. Jika memang anda memutuskan ikut KBIH. Jangan asal murah jangan asal dekat rumah. Cari tau dulu bagaimana image dan cara KBIH itu membimbing jamaah. Disana setiap KBIH punya identitas khusus yang sama. Bayangkan jika rombongan itu melakukan hal hal yang mendzolimi jamaah lain. Anda mempunyai identitas yang sama, padahal memiliki keyakinan etika yang berbeda. Tidakkah anda malu?? Tidakkah nurani anda terganggu. So please selective

Uhm, No wonder. Aku baru mengerti kenapa Depag sangat meng-encourage jamaah untuk pergi haji sebagai Haji Mandiri. Depag sendiri sudah kewalahan mengatur KBIH yang membandel. KBIH sudah begitu mengkomersilkan ibadah haji. Banyak tambahan biaya dan pemotongan living cost yang tidak pada tempatnya. Entah dimana letak nurani mereka. Wallahualam...

Aku tau tidak semua KBIH sama, yang pelayanannya memuaskan juga banyak …. makanya please selective!!

1 comment:

Jun Anggraeni said...

Assalamualaikum Wr. Wb.

Mba, mohon info nama KBIH yang dimaksud, karena saat ini saya sedang mencari KBIH di Bogor. Tentu saja saya tidak mau mendaftar di KBIH dengan karekter seperti yang diceritakan itu.

Wasalam,
Jun Anggraeni