Sunday, September 03, 2006

Kecelakaan-Sebuah Pengalaman Berharga

Kecelakaan. Emang selalu terjadi cuma dalam hitungan detik. Gubrak!! Tiba-tiba saja aku melihat motor itu jatuh dan dua penumpangnya terlempar lalu terhempas. Ups!! Aku tertegun.

Ya ampun! Ayah kan sudah kasih sein kanan, sudah melambat untuk U turn ke kanan depan Bintaro Plaza tadi siang. Ugh!! Tapi Motor itu terlalu ngebut untuk bisa berhenti. Brak!! Motor menabrak kanan depan Peugeot kami dengan keras, lalu terpelanting. Secara teknis mereka salah. Mereka bego. Udah tau mobil mau belok kanan mereka masih paksa untuk nyalip juga.

Kejengkelanku berubah jadi kecemasan saat si pengendara motor bangun, mengejar dan mengacungkan obeng tajam kearah kami. Dipikirnya kami akan lari. Padahal Ayah cuma menepikan mobil. Aku berseru ke mereka "Sabar pak..minggir dulu supaya nggak macet!!”

Ayah berpesan supaya aku dan anak-anak tunggu dimobil saja. Jadi aku cuma bisa melihat dari spion ayah membantu menepikan motor dan mengecek kondisi mereka. Duh?! kayaknya luka parah tuh!! Akhirnya Ayah kembali ke mobil cuma buat ngambil handphone dan berpesan supaya aku membawa anak-anak pulang duluan. Ayah mau antar korban ke rumah sakit. Mereka lalu naik taxi ke arah Bintaro Jaya sektor tujuh.

Dengan gemetar aku ganti menyupir Peugeot Ayah kearah pulang. Sampai sektor satu menjelang gerbang keluar kawasan Bintaro Jaya aku menepi lalu telp Ayah. Taxi mereka sudah dekat UGD RS International Bintaro. Tapi aku was-was. Tidak tenang. Aku kuatir terjadi apa-apa dengan Ayah, karena aku tau pengendara motor tadi sempat mengancam Ayah. Makanya kubilang kami akan nyusul saja. Ayah setuju. Mobil segera kuputar, kembali kearah sektor tujuh lalu parkir depan kantorku dalam kawasan niaga sentra menteng. Sebelah RSIB. Anak-anak bisa lebih rileks menunggu di kantor yang selalu buka walau weekend.

Musibah. Emang selalu terjadi tanpa terduga. Korban itu kakinya perlu dijahit depan belakang. parah banget!!. Mereka juga minta uang biaya pengobatan lebih lanjut. Ayah tidak punya pilihan lain selain setuju. Mereka cuma tukang. Bukan orang berpendidikan. Bukan orang berpunya. Tidak lagi mungkin berdebat siapa salah siapa benar dalam kecelakaan ini.

Aku tercekat melihat kuitansi UGD RSIB. AKu juga kaget begitu tau biaya yang Ayah berikan. Bukan uang sedikit. Ini jumlah yang mempengaruhi cash flow kami. Well, tapi hari gini, mana ada sih berobat yang murah ? Hm, Ini musibah bukan cuma buat mereka tapi juga buat kami. Kami berusaha mengikhlaskan.

Kecelakaan. Musibah. Memang selalu datang tanpa diundang. Tapi dibalik musibah ini kami masih berusaha bersyukur. Ayah tidak dicederain oleh teman-teman korban yang marah. Ayah masih bisa tegar mengantar ke UGD padahal ayah suka pingsan melihat banyak darah. Ayah masih mampu mengcover biaya pengobatan korban. Walau Peugeot kami rusak parah, kami bersyukur masih ada asuransi yang menangung.

Kecelakaan. Musibah. Memang seakan sebuah peringatan. So Honey..lets this accident become a valuable experience. Please take an extra care. Please control your speed. Please keep in mind that we always hope you drive safely home. We love you!

No comments: