Monday, September 18, 2006

Kenapa Bercerai ??

Aku banyak punya teman. Dari segudang temanku beberapa diantara mereka bercerai. Dan aku cuman manggut manggut aja kalo ada yang bilang "st..udah tau belum, si itu cerai lho". Kawin-cerai. Aku menerimanya sebagai hal yang biasa. Lumrah.Bagian dari perjalanan hidup yang tidak selalu mulus.

Sungguh aku tidak perduli. Aku malas ikut campur rumah tangga orang. Sampai suatu hari aku ngobrol sama seorang sahabat, kubilang"lu dah denger si anu bercerai".
"kenapa ?" tanyannya.Wah, kok dia tanya kenapa ya ?? Ups. Baru aku ingat aku nggak pernah care dengan alasan orang bercerai. Aku cuman bisa garuk-garuk kepala. "Hm, nggak tau ya.Rasanya usil banget pengin tau alasan orang bercerai"
"nggak usil ah. kalo kita tau alasannya kan kita bisa belajar dari pengalaman orang lain supaya nggak mengalamai hal yang sama." Well, bener juga kali ya.

Sejak itu aku mulai mencoba perduli. Kalo ada kudengar kabar perceraian aku kemudian bertanya "kenapa ?" Trus ? Apakah aku mendapatkan jawaban yang memuaskan? Apakah aku mendapat pelajaran? Apakah aku mendapatkan pencerahan tentang perkawinan dan perceraian ? Jawabnya TIDAK.

Aku mencibir saat kudengar alasan si A bercerai. Aku bengong saat kudengar alasan si B. Aku nggak habis pikir dengan alasan si C. Semua merasa jadi pihak yang benar. Atau at least semua mencari pembenaran. Meninggalkan aku dengan pertanyaan besar yang lain . Jujurkah mereka ?

Ah cape. Cukup deh!! Aku kembali kepada keyakinanku. Aku tidak perduli pada alasan orang bercerai yang kudengar, karena ya itu tadi. Pertama mereka selalu merasa dipihak yang benar. Kedua aku jadi meragukan kejujuran alasannya. Ketiga dan yang terpenting aku tidak merasakan aku mendapat pelajaran atau manfaat dari sharing itu.

Kenapa ? Karena pada prinsipnya semua perkawinan itu unik. Walau katakanlah pemerannya sama. misalnya si A&B menikah. bercerai lalu A menikah dengan C. jadlah perkawinan A&C. AKu yakin perkawinan A&B pasti berbeda dengan perkawinan A&C. Perkawinan itu menjadi drama kehidupan yang berbeda dengan pemeran yang sama. No wonder aku tidak pernah merasa mendapat apa-apa dari sharing teman-temanku tentang perceraian.

Aku kembali pada kebiasaanku. Rajin membaca rubrik konsultasi perkawinan. Anonim tapi nyata. Begitu beragam kasus. tidak satupun sama. membuatku bertambah yakin, setiap perkawinan itu unik.

Jadi ? Marilah masing-masing kita belajar tentang perkawinan kita sendiri. Karena kita yang menjalani. Kita yang melakoni. Kalopun sampai gagal, Rasanya hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang tau, alasan hakiki dari kegagalan perkawinan itu.

No comments: