Wednesday, July 26, 2006

Bin...Lu oke?

"Bin…lu oke ? lu ada masalah ?" Enny bertanya heran.
Menatapku lekat-lekat.
Saat itu aku tingkat akhir, kami berdua sedang makan siang bareng. Di warteg belakang gilang. Enny mungkin heran melihat betapa sederhananya aku makan. Cuma nasi setengah dan sepotong tempe. Minumpun aku minta yang gratis. Air Putih.

Aku terlalu gengsi untuk mengakui. Aku menggeleng. Tapi aku sangat menghargai perhatian Enny. Dari seluruh teman dan sahabat yang kumiliki. Enny menaruh perhatian yang besar. Dia curiga aku bermasalah.

Saat itu aku memang benar-benar lack of cash. Aku ngambek sama Bapak. Aku tidak mau pulang untuk mengambil uang saku bulananku. Aku belum terpikir solusinya. Yang aku tau aku harus berhemat dengan ketat.

Enny terdiam. Aku tahu, dia tidak yakin aku berkata jujur. Aku memang sedih sekali, itu sangat terlihat di ekspresi wajahku. Tapi Enny tidak berani mendesak. Dia menghargai pilihanku untuk tidak berbagi. Aku terlalu gengsi.

Memang pada akhirnya Bapak mengalah dan luluh, Beliau meminta tolong Eddy untuk mengantar uang saku ku ke Bogor, dan membujukku pulang. Aku lalu pulang dan meminta maaf. Aku menyesal.

Sampai sekarang aku tidak pernah lupa pada pertanyaan pendek Enny yang “dalam” …Bin, lu oke ?
Ah Enny, Lu emang bener-bener teman yang penuh perhatian.
Jadi ? kapan nih kita bowling bareng lagi :-D

2 comments:

Anonymous said...

Looks nice! Awesome content. Good job guys.
»

Anonymous said...

Hmm I love the idea behind this website, very unique.
»