Tuesday, July 25, 2006

Mereka Mengantarku Pulang

Mengantar pulang adalah hal yang sepele. A Piece of cake. Tapi mengantarku pulang saat aku memBUTUHkan diantar pulang, adalah hal yang berkesan. Berikut adalah cerita tentang mereka yang pernah mengantarku pulang.

Kampus Baranangsiang-TM18

Aku masih TPB. Saat itu aku ikut kegiatan di kampus baranangsiang sampai larut malam. Aku tak sadar sudah melanggar jam tutup pintu tempat kostku di TM18. Sudah nyaris 30 menit aku dan dia berada di depan pagar TM18 dengan cemas. Duh gimana kalo nggak dibukain pintu ? Untung cowo itu sabar menunggu diatas motornya, sampai pintu pagar dibuka tante kost yang marah, karena aku bikin repot. Aku pulang terlambat.
Malam itu aku bersyukur. Heru mengantarku Pulang

Ruang kuliah Darmaga– Melati Bateng.

Aku memaksakan diri datang kuliah. Saat kuliah berlangsung aku berkeringat dingin. Perutku nyeri. Aku pusing. Aku memang selalu begini kalo PMS. Teman-teman berbisik “Ibin pulang aja”. Aku meringis menahan sakit “iya, tapi gimana ? aku dah ngak kuat jalan” Teman-teman kembali berbisik ke belakang. Saling memberi kode. Akhirnya aku berhasil digeser ke belakang, dibantu keluar kelas dan dipindahkan ke mobil VW berwarna merah.
Pagi itu aku beruntung. Djarot mengantarku pulang.

Himateta – Melati Bateng

Aku datang ke kantor Himateta di awal semester, just say hello sebab kuliah baru mulai besok. Teman-teman mengucapkan happy belated birthday. Tiba-tiba tas dan arlojiku ku dilucuti. Aku di seret keluar ruangan, lalu di guyur sember besar teh manis basi,sisa konsumsi ospek kemarin.
Huh!! Aku berasa kayak tikus kecemplung comberan. Bukan cuma basah kuyup. Tapi juga lengket dan bau teh basi. Aku bingung, gimana mau pulang ?.
Seorang cowo hitam kurus dan jangkung menawariku naik motornya.
Siang itu aku berterimakasih. Arya mengantarku pulang.


Lab gambar – Melati Bateng.

Aku dan teman-teman sedang begadang. Kami menyelesaikan tugas mengambar teknik di lantai atas kampus darmaga. Kami biasa menginap di lab. Saat itu Jam 4 dan aku sudah tidak tahan. Capek.Aku mau pulang, tapi sama siapa ? akhirnya seorang cowo bilang “bareng gue aja, kita kan searah pulang”
Kami jalan kaki menembus gelap, dan dia sempat menakut-nakutiku soal hantu yang konon banyak menghuni kampus dan jalan menuju bateng he..he...
Subuh itu aku tak akan pernah lupa. Dahnial mengantarku pulang.

3 comments:

ayah oolie said...

we boys could sense a friend (read: chick) in need.. so it'd never been 'a piece of cake' to us :D it was pure pleasure..

Bunda said...

really? Wow!! No wonder..we still have another - uncountable-"mengantar pulang" moment. thanks,Ru!!

Anonymous said...

Your are Nice. And so is your site! Maybe you need some more pictures. Will return in the near future.
»