Friday, October 27, 2006

Catatan Lebaran-Reuni kecil di Sumedang

Mengingat Kalis. Aku selalu berkaca kaca.
Andi bilang "Emang sedih inget dia, tapi kalo lu dah ketemu, lu akan lihat betapa tegarnya dia. Lu akan tau dia baik-baik saja"

well, dari sms smsnya sih dia emang "kedengaran" tabah, sabar dan tawakal. Tapi yeah, seperti yang pernah kubilang, sms cuma sebaris text tanpa emosi.

No, bukan!! Bukan aku nggak yakin dia baik baik saja seperti yang dibilang, Andi, Edwin dan Mulat yang pernah kesana- tapi justru aku ingin melihat sendiri, aku ingin bisa meneladani "kekuatan" yang dia punya.

Kesempatan itu akhirnya datang juga saat Andi menelphon dihari lebaran
"Bin, kapan Dahnial ngajak ke sumedang??"
"Uhm, belum ada kabar lagi. dia masih sibuk lebaran kali"
Hm, aku sendiri nggak optimis bisa pergi. Sumedang jauh. Aku nggak mungkin nyetir ndiri.
"Lynda ngajakin kesana. Lebaran gini, sedihlah kalo nggak ada yang negokin. Kalo temen-teman nggak bisa juga. Kita tetap pergi kok"

Aku tercekat. Sedikit malu. Lynda saja perduli. Kenapa aku yang sekelas saat kuliah, yang seregu saat praktikum, yang sering nebeng mobilnya, yang sering ke dalurung, yang sering ngobrol bareng, tidak berusaha menjenguknya??
"Gue telp Danial deh..ntar gue kabari" kataku pada Andi.

Akhirnya walau yang confirm cuma bertiga. Aku, Andi dan Dahnial. kami sepakat berangkat pagi dan langsung ketemu di sumedang. Aku, ayah dan anak-anak duluan sampai, begitu Andi dan Lynda tiba kami langsung ke tempat Kalis.

Bertemu Kalis. Aku kembali berkaca kaca. Kutahan airmataku agar tak tumpah. Dia kelihatan baik baik saja sih, tapi entah kenapa aku tetap sedih. Baru sebentar kita berkabar kabari. bel berbunyi "saya kumpul buat absen ya..nanti saya balik" katanya bergegas pergi dari ruang tempat berkunjung. Sepeninggalnya aku menangis!!

Sebetulnya aku malu sama Lynda dan Andi tapi duh?!! susah banget untuk tidak menangis. Tidak pernah terbayangkan aku akan menemui seorang teman yang sekelas saat kuliah, yang seregu saat praktikum, yang sering memberiku tebengan mobil, yang sering ketemu di dalurung, yang sering ngobrol bareng...disitu!!

Aku cepat-cepat menghapus airmataku saat Kalis kembali. Aku balik tersenyum dan pasang tampang manis, padahal duh? kesedihanku seakan tak berujung...mengingat dua anaknya yang persis sebaya dua anakku!! Mereka masih terlalu kecil untuk memahami kerumitan ini..

Saat diluar, kita tidak memperhatikan hal-hal kecil. Tapi disini lain. berbulan-bulan saya nggak bisa liat bulan. soalnya kan malam-malam ngak boleh keluar...waktu ramadhan, saya pergi ke masjid buat terawih, baru saya bisa melihat bulan lagi, saya menangis...

Aku terdiam. Berpikir. Pernahkah aku bersyukur, akan kesempatan melihat bulan? terselip kesadaran baru untuk bersyukur atas karunia Allah, sekecil apapun itu...

Saya percaya pertolongan Allah pasti datang. Kalo dipikir sudah jelas saya disini, tapi boss saya dikantor terakhir masih percaya sama saya dan mau membantu...

Aku tertegun. mengingat-ingat. Pernahkan aku punya keyakinan begitu besar akan datangnya pertolongan Allah ?? terselip rasa malu...

Saat Dahnial kelar ngobrol sama Kalis, aku sempatkan duduk disampingnya buat ngobrol berdua."Sing penting, Jaga kesehatan baik-baik, ya Lis.." aku berpesan. Kami ngobrol sebentar. Nggak lama bel absen kedua kembali berbunyi. Wah, ternyata udah dua jam berlalu tanpa terasa. Kami pamit.

Andi menyalami Kalis. Dahial dan Ratih berikutnya. Aku jadi yang terakhir. Kalis mengenggam tanganku erat-erat. Aku menatap Kalis baik-baik. Aku memandang lurus kedua matanya dalam dalam. Dia tersenyum. Tidak ada kesedihan disana. Aku melihat keikhlasan yang luar biasa...Ah, andai aku bisa seperti dia...hm, rasanya aku masih perlu banyak belajar...

Aku berjalan dibelakang punggung Andi. Aku tak berani menengok kebelakang. Aku tak mau Kalis tau....aku kembali menangis...

"Gue juga sedih, Bin...tapi gue berusaha kuat...." Begitu Andi bilang sebelum kami berpisah untuk pulang. LP depan alun alun itu menjadi saksi reuni kecil kami di sumedang...

Hidup ini, memang terkadang getir...tapi aku bersyukur punya teman-teman yang saling perduli. Aku bergegas ke masjid agung Sumedang, tempat Ayah dan anak-anak menunggu...

1 comment:

Anonymous said...

Teman waktunya kita merenung lebih dalam lagi ...
Kadang kita lupa akan hal-hal kecil yang menjadi anugerah Nya, saking seringnya kita merasa anugerah Nya tersebut memang hak kita .... ampuni ya Allah hamba mu ini yang suka lupa akan kehadiran dan anugerah Mu ...

Untuk teman ku Kalis ... terima kasih telah mengingatkan akan anugerah dan ciptaan Nya.
Semoga semakin banyak hidayah yang kau dapat dan diberikan yang terbaik.