Thursday, October 19, 2006

Sebuah Potret Lebaran

Lebaran sebentar lagi. Anak-anak udah libur sekolah. Minggu depan kantor cuti masal. Teman-teman mudik. Pembantu pulang kampung. Lebaran sebentar lagi. Walau repot tapi lebaran adalah moment istimewa. Setahun sekali.

Surprise!! kemarin siang aku menerima sms dari sumedang, bunyinya
Apa kabar bu ?
Aku terkejut. Tumben sms dari sumedang datang siang-siang? apakah dia sudah bebas?? Aku membalas dengan antusias "dimana nih??"
Sayangnya, SMS berikutnya masih seperti kemarin dan kemarin. sidang ditunda habis lebaran. doakan saja. salam buat teman-teman....duh? harapan yang sempat terlintas menguap dengan cepat, aku menangis.

Walau berikutnya aku mengetik kata-kata menghibur tapi air mataku mengalir deras. Well, itulah hebatnya sms. Tidak ada emosi yang terbaca lawan bicara disana. Jadi walau aku tulis yang sabar ya..tapi aku sendiri menangis.

Lebaran sebentar lagi. Ketupat, rendang, opor ayam sudah dipesan. Kue-kue sudah diorder. Anak-anak sudah punya baju baru. Ya iyalah..lebaran sudah tinggal seminggu lagi. Sedih membayangkan seorang teman akan berlebaran tanpa keluarga. Tanpa siapa-siapa. Mungkinkah ketupatnya tahun ini terasa sama dengan tahun tahun sebelumnya?

Kalo minggu lalu aku mendengar banyak antusiasme akan mudik, semangat berlebaran dikampung halaman, bersama orang tua, dan kakak adik - khas banget lebaran di Indonesia. Hari ini aku membayangkan sebuah potret yang lain. Sebuah lebaran di tempat yang lain. Ugh!! potret kehidupan manusia memang tak semuanya berwarna cerah. Ada juga yang buram abu-abu.Seperti potret seorang teman yang saat ini jauh di sumedang.

Gema takbir belum lagi terdengar. Lebaran memang masih minggu depan. Aku cuma bisa berdoa smoga dia bisa menjalani lebarannya kali ini dengan ketabahan sebesar gunung. Aku menginggat sepasang orangtua di Bandung, dua orang kakak di Bogor dan dua orang anak di BSD. Potret lebaran mereka tahun ini, tidaklah secerah tahun tahun sebelumnya....

No comments: