Saturday, January 13, 2007

Masjid Nabawi - Madinah



















Ibn umar meriwayatkan Nabi Muhammad saw bersabda
Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu kali sholat di masjid lain, kecuali di masjidil haram
(dikutip dari “Sejarah Masjid Nabawi” by Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani”)

Pertamakali aku mengijakkan kaki di masjid nabawi, aku terpana. Terkagum kagum Subhanallah luar biasa!! Masjid itu begitu Besar Megah, indah, bersih, terang, dingin, pokoknya semua nya serba bagus!! Luar biasa bagus.

Detail tentang kemegahan dan kehebatan Masjid Nabawi yang luar biasa bisa dibaca di buku “sejarah masjid Nabawi” seperti yang dibeli ayah di pertokoan sekitar masjid nabawi. Lengkap, informative dan bermanfaat buat pengemar sejarah seperti Ayah.

Sambil menunggu waktu Isya tiba, tidak bosan bosannya aku memandang sekeliling. Bukan Cuma terpana akan kemegahan masjid Nabawi, tapi juga takjub oleh beragamnya ribuan jamaah yang sholat disana. Turki, India, Pakistan, Malaysia, Thailand dan mungkin masih banyak lagi. Alhamdulillah…alhamdulillah aku berucap sykur…Allah memberiku kesempatan untuk berada disini. Dimasjid Nabawi. Masjid nya nabi besar junjungan kita Muhammad saw..

Sholat Isya kali itu adalah sholat berjamaahku yang pertama disana. Suara imam terdengar jernih dielinga. Mengertarkan batin. Menyentuh kalbu. Aku berusaha khusuk..aku merasa…Allah begitu dekat… you know….


Saat berdoa sesuai sholat air mataku mengalir deras. Bersyukur atas semua rahmat Allah sepanjang hidupku, berterimakasih atas kesempatanku pergi ke tanah suci kali ini. Jika kita berdoa dengan khusuk…Percayalah…Allah terasa begitu dekat…you know…Uhm, terselip rasa malu, aku yang sombong, aku yang sering lalai, aku yang penuh dosa, bersimpuh disitu, berdoa meminta banyak hal. ..mungkin terlalu banyak hal….

well, tapi aku percaya… Allah maha pengampun. Allah satu satunya tempat meminta. Jadi, apapun problemmu bisikanlah… Apapun keinginanmu… sampaikanlah… apapun harapan sebutkanlah… apapun permohonanmu ucapkanlah… percayalah... Allah terasa begitu dekat... you know…


Aku pikir masjid nabawi buka 24 jam sehari. Ternyata keliru. Di hari kedua, menjelang subuh pertama, Aku dan teman teman perempuan sudah menunggu didepan pintu sejak jam 3 pagi bersama ratusan perempuan lain dari beragam bangsa. Kami memang merencanakan sholat tahajud disana, tapi ternyata pintu baru dibuka sekitar pukul 4 pagi. Pastinya masih banyak waktu untuk tahajud, karena subuh baru datang pukul 5.30. well ini pelajaran berharga yang harus dibayar dengan mengigil kedinginan diterpa angin dingin kota madinah.

Madinah dingin diakhir tahun. Untuk tahun ini suhu maximal 20 derajat dan minimal 8 derajat!! Bersiaplah dengan jaket, sweater, mantel, apapun itu, karena akan sangat menolong saat pergi ke masjid dipagi hari. Jangan lupa membawa sajadah yang cukup tebal untuk alas duduk dan sholat karena lantai masjid yang terbuat dari marmer rasanya dingin seperti balok es, terutama saat pagi dan malam hari.

Ternyata di masjid Nabawi air zam zam juga available. Ber tong tong airzam zam dan tumpukan gelas plastic dijejer sepanjang jalan masuk. Jadi jangan takut kehausan dan tidak perlu membawa minuman lain kedalam masjid. Air zam zam tersedia dalam dua pilihan. Dingin dan tidak dingin. The choice is yours…

Toilet Room dan tempat wudhu di masjid nabawi sangat besar, luas dan bersih. Terletak di basement dan bisa diakses melalui tangga berjalan yang terdapat di halaman masjid Perempuan dan laki laki pastinya terpisah. Nggak perlu takut untuk pergi ke toilet sendirian, karena toilet dan tempat wudhu selalu penuh dengan ratusan orang. Yang mungkin diperlukan adalah kesabaran menunggu antrian.

Semakin hari masjid Nabawi semakin penuh sesak. Jangan paksakan pegi berombongan lalu berharap bisa duduk sholat berdekatan. Jika pergi bersama sama, lebih baik berpencar di pintu masuk, bagaimanapun mencari tempat untuk satu atau dua orang perempuan lebih mudah dibandingkan untuk –katakanlah-empat atau lima orang. Mencari shaf kosong juga butuh kejelian. Sepanjang para askar perempuan yang berpakaian hitam hitam itu tidak melarang masuk. Berarti masih ada tempat didalam, walau harus nyempil nyempil. Banyak perempuan prefer mengambil shaf di tengah dan membiarkan bagian depan kosong- alasannya sih supaya lebih mudah keluar masjid. Jika kita berpikir positif akan dapat tempat, insya Allah masih ada sedikit tempat tersisa untuk kita sholat.

Tapi jika para askar perempuan sudah melarang masuk, percayalah, turutilah untuk sholat dihalaman karena jika kita tetap memaksa masuk, percuma. Sia sia. cuma ngabisin waktu, karena memang tidak ada lagi tempat kosong didalam. Aku melihat sendiri banyak perempuan Indonesia pura pura budeg dengan larangan askar dan tetap memaksa masuk, setelah bermenit menit lewat, mereka keluar lagi. Ah, Indonesia..kenapa sih susah patuh ??

Di masjid Nabawi semua serba teratur dan tertib. Tempat sholat Laki laki dan perempuan terpisah dengan hijab yang solid dan jelas. Pintu masuknya berbeda, dan tentu saja askarnya berbeda. Jika askar laki laki yang berjaga di pintu masuk jamaah laki laki relative lebih lunak, Askar perempuan masjid Nabawi terkenal tegas. Tiap perempuan digeledah dipintu masuk. Tidak perduli berapa panjangpun antrian yang bakal terjadi, semua tas diperiksa. Mereka teliti, jadi jangan sampai Anda membawa kamera atau handphone berkamera dalam tas, karena Anda tidak akan boleh masuk dengan benda-benda itu.

Bukan cuma kamera, kadang makanan, permen, kacang, dan botol minum kosong juga langsung disita dan dibuang didepan pintu masjid. Uhm, sepertinya mereka memang menjaga agar masjid nabawi tetap bersih dan tertib.

Jadi ? apa saja yang boleh dibawa masuk ? Sajadah. Tasbih, Al quran dan buku bacaan adalah pilihan yang aman. Pernik pernik lain seperi handpone (tanpa kamera), tissue, dokumen identitas juga bisa lolos. Sandal bisa diletakan di locker dan rak sandal yang tersedia di dekat tiang dalam masjid.
Seorang teman perempuan sekamar membawa 9300nya ke masjid nabawi.
No camera “ begitu temenku bilang. Maksudnya sih biar cepet meriksannya.

Askar perempuan itu tidak begitu saja percaya. Dia membuka dan meneliti 9300 itu baik baik. memastikan benar hanphone itu tanpa kamera.
no camera ?? masya Allah.. “ kata sang askar sambil melemparkan handphone itu kembali ke dalam tas temanku tadi.
Aku tertawa dikamar saat mendengar cerita temenku itu. “apa maksudnya dia bilang masya Allah ??”
“mungkin heran, kok handphone secanggih ini nggak pake kamera ya ?”
Aku kembali tertawa geli. Mengingat 9300 ku yang kutinggal di Jakarta.

No comments: