Friday, January 19, 2007

Ziarah 2 : Medan Magnet & Al Quran Printing

A. Medan Magnet


"Ziarah ini bukan dimaksud untuk mengagungkan suatu tempat, tetapi dengan melihat kehebatan tempat ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa iman dan taqwa kita kepada sang pencipta Allah swt..." Begitu opening speech tour guide di bis kami, saat dia mengantar kami mengunjungi wilayah medan magnet.

Apa sih medan magnet itu ? konon fenomena ini pernah disiarkan di acara teve local Indonesia dengan presenter Dorce. Tapi aku sendiri tidak pernah tau sebelum berkunjung sendiri kesana.
Medan magnet merupakan pegunungan yang mempunyai fenomena unik karena jika mobil berajalan di jalan ditengah pegunungan itu maka mobil akan tertarik dengan sendirinya oleh kekuatan magnet yang besar.

Bagaimana membuktikannya ? Bis yang membawa kami mendemostrasikannya. Kami tetap duduk di Bis. Mesin tetap hidup . Tidak di gas. Kopling free, dan jalan menanjak, tapi bis bisa melaju sampai dengan 90 km perjam dalam kondisi mundur pula!! Sebetulnya lebih seru jika kondisi mesin mati namun hal itu sangat berbahaya karena rem tidak akan berfungsi dengan baik jika mesin mati..

Kami di dalam bis berseru seru kagum subhanallah..subhanallah. Entah bagaimana persisnya menjelaskan fenomena alam ini....Wallahu’alam...

Bis akhirnya parkir ditengah gurun yang dilingkari pegunungan. Turun nggak ya ?? kok kayaknya panas banget?? Subhanallah. Walau terlihat terik ternyata kondisi di luar bisa sangat dingin. Rupanya daerah situ emang tempat penduduk local madinah piknik saat weekend (kamis-Jumat) Kami berfoto foto sekedarnya, lalu kembali ke bis.

Kalo pertama kali sampai demo dilakukan dalam kondisi mundur, saat pulang fenomena ini diulang kembali oleh supir bis kami dalam kondisi maju. Bis bisa melaju lebih kencang karena jalannya menurun.... Subhanallah…


B. King Fahd Al Quran Printing

Untuk menghindari menyusupnya kitab kitab palsu. Semua Al Quran yang tersedia di masjid nabawi dan Haram hanyalah Al Quran yang diterbitkan oleh King Fahd Al Quran Printing -Madinah.

Jadi jika kita ingin mewakafkan Al Quran di kedua masjid tersebut, kita tidak boleh membawa Al Quran sendiri lalu meninggalkannya disana. Petugas akan menyortir dan membawa pergi Al Quran terbitan lain untuk di wakafkan/dibagikan kepada jamaah yang membutuhkan.

Jadi prosedur untuk wakaf adalah kita harus membeli Al Quran standard jenis tertentu yang merupakan terbitan resmi King Fahd Al Quran Printing-Madinah di toko buku seputaran masjid Nabawi.. Jika kita bilang untuk wakaf, penjual akan memberikan cap khusus, baru kita bisa meninggalkan Al Quran itu di masjid dengan niat untuk wakaf.

Seperti dikutip dari situs resminya King Fahd Al Quran Printing-Madinah adalah Sebuah Institusi Islam Yang Megah Untuk Berkhidmat Kepada Alquran dan Sunah.Alquran adalah Kitab Suci Allah yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya. Allah telah menjamin untuk menjaganya, sebagaimana dalam firman-Nya,
"Kami benar-benar telah menurunkan peringatan (Alquran) dan Kami benar-benar akan menjaganya" (Q.S. Al-Hijr: 9).

Sudah jadi ketentuan bahwa yang boleh masuk ke tempat percetakan adalah jamaah laki laki sedang perempuan hanya bisa menunggu di area sales dan marketing sambil melihat koleksi Quran terbitan percetakan itu yang didisplay dalam box kaca..

Counter penjualan Alquran penuh sesak. Orang tidak disiplin mengantri. Petugas penjualan tidak bisa memanage traksaksi dengan tertib. Melihat kehebohan itu, keinginan membeli Alquran menguap seketika. Beberapa teman sempat membeli secara kolektif. Membeli banyak sekaligus. Sayang banget aku tidak tau dan tidak ikutan.

Konon, diluar musim Haji (misal sedang umroh) semua orang yang berkunjung ke percetakan itu mendapat sebuah Alquran gratis. Selama musim haji berlaku ketentuan Alquran gratis dibagi di bandara saat kepulangan ke tanah air masing masing. Jadi saat itu aku pulang dengan tangan hampa.

Hari semakin siang. Kami bergegas pulang. ALhamdulillah pukul 11 siang kami sudah tiba di hotel.

2 comments:

ayah oolie said...

btw, daerah medan magnet itu namanya apa Bin?

cahyadi.setiono said...

orang lokal nyebutnya "baidho"