Wednesday, August 09, 2006

The True Diamond

“Gorgeous, you deserve to have that ring“
Begitu kata Ayah ketika kami berhenti sejenak depan Frank and Co Jewelry Pondok Indah Mall. Mengamati koleksi belian terbaru yang dipajang di window display.Aku menggeleng. Tak berminat. Aku tidak suka pake perhiasan.

Aku lebih suka pake assories yang biasa dijual di Metro atau SOGO.Banyak Design. Banyak warna. Banyak pilihan. Murah Meriah Jika bosan atau rusak, dengan enteng aku tinggal membuangnya.Toh aku punya banyak Stock. Pemakaiannya bisa disesuaikan penampilanku. Juga dengan mood ku :)

Speaking about diamond.
Seorang senior di kantor yang selalu memakai koleksi berliannya kemanapun dia pergi, berkata “ Memakai berlian berarti memberi penghargaan terhadap diri kita sendiri. Sebanding dengan jerih payah dan kerja keras kita selama ini"
Oh, begitu ya ? no wonder dia selalu pake branded item, untuk semua business attire- nya.Penampilan mengesankan memang. Tapi?! Duh ? berat diongkos nggak sih ??

Back to Diamond and me.
Akhirnya Ayah membelikanku cincin berlian. Sebagai hadiah ulangtahun pernikahan kami ke sepuluh, Desember 2003. Aku memakainya ke kantor. Semua yang melihat berkomentar bagus. Apalagi waktu kubilang ini hadiah our anniversary, semua perempuan itu tercekat. Mereka langsung ingat slogan de beers yang terkenal “diamond is forever”

Wow how sweet….how lucky you are…mereka bilang begitu. Malah ada temanku yang mengeluh, andai saja suaminya punya perhatian yang besar seperti Ayah. Aku cuma tersenyum dan bilang thanks.

Ini tidak berlangsung lama. Aku cuma memakainya sebulan. Aku tidak menyukai perhiasan, remember? Ribet !! Jadi sampai kini cincin berlian itu hanya duduk manis dalam box perhiasan di lemari kamar. Bersama-sama cincin emas belah rotan, cicin kawinku. Bukan aku tidak menghargai berlian itu. Justru karena aku sangat sayang dan takut hilang-aku suka ceroboh dengan barang-barangku-makanya lebih baik kusimpan saja. Aku tidak perduli apakah penampilanku jadi kurang mengesankan tanpanya.

Bagiku, cincin berlian itu adalah kenang-kenangan akan sepuluh tahun penuh suka dan duka yang pernah kami jalani bersama. Besar harapanku untuk tetap bisa menjalani sepuluh tahun berikutnya, dan berikutnya , berikutnya lagi…

Cincin Berlian hadiah anniversary itu memang tersimpan di laci lemari kamar. Ah, Itu kan cuma perlambang. Berlian sesungguhnya adalah anak-anak kami. Yang–insyaAllah-akan selalu menemani hari-hari kami untuk sepuluh tahun berikutnya, dan berikutnya, berikutnya lagi….

No comments: